Tips Keuangan 2022, Resolusi Cegah Kejatuhan Finansial

Merdeka.com - Tahun baru erat dikaitkan dengan tradisi menyiapkan resolusi oleh orang-orang di seluruh dunia terkait karir, percintaan, kesehatan dan impian lainnya. Tak kalah, resolusi finansial pun patut dimasukkan sebagai target pengembangan diri pada tahun baru, khususnya untuk generasi milenial demi mencapai kebebasan finansial pada tahun ini.
Agar tak hanya sekedar menjadi impian belaka, semangat menjalankan resolusi finansial tentunya perlu diimbangi dengan komitmen yang kuat dalam membuat pilihan-pilihan finansial yang baik. Tujuannya untuk menghindari kebiasaan lama yang dapat berujung pada kejatuhan finansial atau finansial suicide.
Financial Planner Head Oneshildt Financial Planning, Agustina Fitria mengatakan, kejatuhan finansial merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami defisit keuangan secara terus-menerus yang tidak diperbaiki.
Defisit keuangan ini bisa berasal dari faktor internal, yaitu kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup, serta bisa juga berasal dari faktor eksternal seperti bencana atau peristiwa di luar kendali seseorang yang berdampak besar terhadap keuangan.
"Pada dasarnya, kejatuhan finansial dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal maupun eksternal, di antaranya tidak menyusun tujuan keuangan, tidak mencatat pemasukan dan pengeluaran, kebiasaan ‘gali lubang tutup lubang’, tidak mempersiapkan dana pensiun, serta tidak memiliki asuransi," katanya Selasa, (13/1).
Atas dasar itu, dengan membuat resolusi finansial, para milenial dapat tetap berkarya dan berkembang, di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Berikut beberapa resolusi keuangan yang dapat diterapkan bagi para milenial demi mencapai kebebasan keuangan di tahun 2022 di antaranya:
Membuat Anggaran
Penyusunan anggaran bergantung dengan target yang ingin dicapai serta memperhatikan pendapatan, pengeluaran, dan investasi. Saat ini ada banyak aplikasi gratis di smartphone yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran atau perencanaan keuanganmu dengan mudah.
Menghemat Pengeluaran & Membayar Utang
Salah satu cara menghemat adalah dengan mulai menyisihkan sebagian gaji setiap bulan untuk setiap pos keuangan. Akan lebih baik, bila menyisihkan gaji dilakukan setelah uang diterima. Penghematan pengeluaran bisa dilakukan dengan cara mengurangi kegiatan nongkrong, membawa bekal dari rumah, memanfaatkan promo, hingga menggunakan aplikasi khusus agar transfer uang antar bank tetap gratis, dan lain-lain.
Terutama bagi milenial usia 30 tahunan yang mempunyai utang besar, menghemat dapat membantu selain membuat perencanaan untuk mengurangi utang. Membayar utang adalah prioritas, bila perlu harus mengorbankan pengeluaran lainnya agar bisa mengurangi tagihan.
Mulai Berinvestasi
Bersamaan dengan menyisihkan gaji, kamu juga harus membuat resolusi keuangan berupa investasi. Jangan hanya mengandalkan tabungan untuk investasi karena bunganya lebih kecil dibandingkan inflasi tahunan.
Bagi pemula, mulailah investasi di produk yang rendah risiko, seperti obligasi, reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. Seiring waktu berjalan, pelajari profil masing-masing portofolio investasi agar bisa naik kelas yang berisiko lebih tinggi.
Evaluasi Pilihan Asuransi
Bagi kamu yang sudah memiliki asuransi, cek kembali apakah produk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa sudah sesuai kebutuhanmu atau belum. Dengan memiliki asuransi, kamu bisa meminimalisir pengeluaran yang tak terduga akibat peristiwa buruk yang mungkin terjadi. Di Allianz Indonesia, kamu bisa memilih berbagai produk asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi umum sesuai kebutuhan dan anggaran.
Menambah Pendapatan
Saat ini, sudah menjadi tren bagi milenial untuk memiliki pendapatan tambahan selain dari gaji tetap bulanan. Kamu bisa memperoleh pendapatan tambahan dengan membuat blog, video di YouTube, mengikuti survei online, freelance, berjualan di e-commerce, membuat ulasan produk, hingga menjual jasa atau keahlian khusus seperti edit video, dan lain-lain.
Lima hal di atas dapat dijadikan acuan bagi para milenial untuk memulai kebiasaan keuangan yang lebih sehat. Sebaliknya, kebiasaan sehari-hari yang bisa membawa seseorang pada kejatuhan finansial perlu dihindari misalnya meminjam uang atau berhutang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari melalui pinjaman kartu kredit sehingga tagihan yang tadinya bisa dibayar lunas, menjadi cicilan dengan bunga tinggi.
Tanpa perencanaan keuangan yang tepat dan perlindungan asuransi dari risiko eksternal yang dapat terjadi, akan semakin sulit bagi generasi milenial untuk menuju kebebasan finansial.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Penghormatan untuk Perwira Tinggi Polri, Satu Komjen Didampingi Sang Istri Mantan Presenter TV
Berikut momen Komjen didampingi sang istri mantan presenter TV berikan penghormatan untuk perwira tinggi Polri.
Baca Selengkapnya


Kasad Jenderal Maruli jadi Irup Pemakaman Doni Monardo di TMP Kalibata
Jenderal Maruli Simanjuntak akan menjadi inspektur upacara pemakaman Letjen Doni Monardo.
Baca Selengkapnya


Profil Doni Monardo, Jenderal Berdarah Kopassus Komandan 'Tempur' Lawan Covid Kini Tutup Usia
Mantan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo tutup usia.
Baca Selengkapnya


Penampilan Keren Menteri Jokowi Pergi ke Kebun, Naik Mobil Hardtop Tua Lewati Jalanan Licin
Menteri Yasonna Laoly menikmati akhir pekan di Medan dengan mengendarai mobil hardtop tua sambil mengasah kembali kemampuan menyetirnya.
Baca Selengkapnya


Ribut di Hiburan Solo Organ, Personel TNI Melerainya Malah Kena Bogem Mentah dari Warga
Seorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca Selengkapnya

Strategi Pupuk Kaltim Jadi Pemimpin Industri Petrokimia di ASEAN Hingga Asia Pasifik
Pupuk Kaltim bertekad untuk menjadi top leader industri petrokimia di ASEAN dan Asia Pasifik.
Baca Selengkapnya

OJK Pantau Ketat 12 Perusahaan Dana Pensiun Bermasalah, Didominasi BUMN
Dari 12 perusahaan tersebut, 7 di antaranya merupakan perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnya

Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu
Banyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca Selengkapnya

Dukung Digitalisasi, Pusat Data Nasional Ditargetkan Rampung di Oktober 2024
Integrasi dan sinkronisasi data sudah diinstruksikan oleh Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya

Cara Orang Kaya Hidup Hemat, Mudah Ditiru Siapa Saja
Menabung tidak selalu diartikan dengan menyisihkan atau menyimpan uang.
Baca Selengkapnya

Waspada Eksploitasi Pasar di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia
TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca Selengkapnya

Waduh, 3 Komoditas Penyumbang Inflasi Justru Tak Disukai Petani
Inflasi November 2023 naik akibat lonjakan berbagai harga pangan, salah satunya cabai.
Baca Selengkapnya