Tips Belanja Barang Tak Direncanakan agar Tak Menyesal Setelah Membeli
Merdeka.com - Kebiasaan membeli sesuatu secara spontan dan tidak direncanakan memang bisa memberikan efek menyenangkan sekaligus memuaskan secara emosional. Namun, dorongan emosional itu bisa cepat berlalu, meninggalkan rasa penyesalan atas pembelian yang tidak dianggarkan sejak awal.
Jika Anda mengalami kesulitan mengendalikan pembelian impulsif, cobalah untuk mempertimbangkan penerapan aturan 1 persen dalam membelanjakan uang. Ini bertujuan untuk meminimalkan pembelian impulsif yang lebih besar yang mungkin sering disesali.
Aturan tersebut dipelopori oleh Glen James, pembawa acara podcast keuangan Australia bernama My Millennial Money. Cara kerjanya cukup sederhana, ketika sesuatu yang ingin dibeli telah melebihi 1 persen dari pendapatan kotor tahunan. Maka Anda harus menunggu satu hari sebelum membelinya.
Dia mencontohkan, jika Anda ingin membeli PS5 yang dijual seharga USD 800. Namun karena uang yang dihasilkan per tahun hanya sebesar USD 50.000. Artinya pembelian itu akan melebihi batas 1 persen dari USD 500. Oleh karena itu, Anda harus menunggu sehari sebelum melakukan pembelian barang itu.
Periode Jeda
Periode jeda selama 24 jam ini akan memberikan waktu untuk memikirkan kembali pembelian barang tersebut. Sebab, jika benar-benar menginginkannya, maka bukan masalah besar untuk meluangkan waktu satu hari dan memikirkan kembali apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan.
Dan jika batas 1 persen dirasa masih terlalu tinggi, Anda dapat menurunkannya hingga setengah persen atau seperempat persen saja.
Batas apapun yang dipilih bukan menjadi masalah selama konsep aturan tentang berapa banyak yang dapat dibelanjakan selalu diterapkan. Sebab, jika diterapkan dengan baik, aturan tersebut akan membantu menghindari pembelian impulsif dan menghemat hingga 1 persen dari penghasilan Anda.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Mewujudkan Keuangan yang Stabil, Harus Menghindari Impulsive Buying dan Beralih ke Kegiatan Investasi
Beralihlah dari perilaku impulsive buying ke kegiatan investasi untuk mendapatkan kehidupan finansial yang lebih mapan.
Baca SelengkapnyaTips Bijak Kelola THR Agar Bisa Menabung, Beli Baju Lebaran hingga Barang Impian
Selain PNS, pekerja sektor swasta juga akan memperoleh THR pada lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaTips Mengatur Pengeluaran untuk Mudik Lebaran, Biar Keuangan Tetap Aman Terkendali Pasca Hari Raya
Nggak perlu hadapi dilema keuangan boncos pasca mudik, yuk terapkan tips ini!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Tips Hidup Hemat yang Patut Dicoba, Persiapkan Masa Depan yang Lebih Baik
Hidup hemat dapat menciptakan stabilitas keuangan jangka panjang yang baik untuk masa depan.
Baca SelengkapnyaTips Anti Kebobolan Saat Belanja di Luar Negeri Pakai Kartu Debit hingga Uang Tunai
Umumnya, sebelum berangkat ke luar negeri, masyarakat menukarkan rupiah dengan mata uang negara yang akan dituju.
Baca SelengkapnyaTips Berpuasa Bagi Ibu Menyusui, Dijamin ASI Tetap Lancar
Meski ibu menyusui boleh berpuasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kebutuhan gizi bayinya tetap terpenuhi.
Baca SelengkapnyaUbah Impulsive Buying Jadi Kelola Aset yang Lebih Efektif dengan Obligasi dan Reksa Dana BRI
Dibandingkan dengan logika, perilaku impulsive buying ini cenderung didorong oleh faktor emosi dan perasaan semata.
Baca SelengkapnyaHanya dengan Satu Bahan, Ini Tips Netralkan Formalin pada Ikan Segar
Untuk mengurangi risiko kandungan formalin yang berbahaya dalam ikan, cukup memanfaatkan satu jenis bahan saja. Mari cari tahu langkah-langkahnya..
Baca SelengkapnyaNggak Mau Biaya Bulanan Membengkak? Begini Cara Menghemat Listrik di Rumah yang Bisa Ditiru
Cara mengurangi pengeluaran bulanan bisa dimulai dengan menghemat pemakaian energi listrik. Ini tipsnya.
Baca Selengkapnya