Tips Aman Investasi Kripto agar Tidak Merugi
Merdeka.com - Investasi aset kripto makin populer di Indonesia. Namun, literasi masyarakat masih rendah. Dampaknya banyak modus penipuan kripto yang akhirnya membuat masyarakat merugi.
Dalam memastikan investasi yang aman, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, membagikan tips membedakan perusahaan kripto ilegal untuk menghindari kerugian pada masyarakat.
Pertama, memastikan entitas perusahaan. Dia menjelaskan, perusahaan yang bisa beroperasi sebagai pedagang aset kripto adalah perusahaan yang sudah terdaftar dan teregistrasi pada website Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti).
Dengan nama perusahaan yang sudah teregistrasi tersebut, telah membuktikan kelayakan perusahaan dalam memenuhi syarat - syarat yang sangat selektif dan yang telah ditetapkan oleh Bappebti sehingga aman untuk melakukan transaksi.
"Mulai dari modal, laporan keuangannya seperti apa sampai bagaimana mereka beroperasi juga sampai ke susunan direksi semuanya lengkap. Kalau mereka tidak memenuhi syarat tersebut, mereka tidak bisa terdaftar sebagai calon pedagang aset kripto," papar Jerry dalam konferensi pers, Kamis (10/11).
Tips lainnya untuk mematikan keamanan pembelian kripto adalah melihat dari sisi produk. Dia mengungkapkan, saat ini ada 25 perusahaan dan 383 token kripto yang sudah terdaftar di Bappebti. Sehingga, hanya entitas perusahaan dan produk yang terdaftar itu saja yang legal dan bisa di perdagangan di Indonesia saat ini.
"Selama memenuhi syarat, ini bisa bertambah tapi selama mereka belum terdaftar berarti ilegal,"tambahnya.
Evaluasi Bappebti
Walaupun begitu, dia menyakinkan keberadaan dan status perusahaan yang sudah terdaftar akan tetap terus dilakukan evaluasi oleh Bappebti langsung secara rutin.
Menurutnya, ini upaya yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa Bappebti bersama Kementerian Perdagangan sangat serius dan berhati-hati dalam memastikan perlindungan pada konsumen.
"Kita enggak mau konsumen beli token yang asal-asalan atau beli produk dari entitas yang tidak valid," pungkas Jerry.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada Praktik Pencucian Uang Lewat Kripto, Jokowi Perintahkan Langkah Ini untuk 'Sikat' Pelaku TPPU
Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mewaspadai praktik pencucian uang melalui kripto maupun aset virtual lain.
Baca SelengkapnyaIndustri Prediksi Transaksi Kripto Tembus Rp800 Triliun di 2024
Adanya opsi diversifikasi itu memberikan para investor kesempatan yang lebih luas untuk mulai terjun di dunia kripto.
Baca SelengkapnyaTips Kelola Uang THR agar Bisa Beri Untung di Kemudian Hari
Jika masyarakat menginvestasikan sisa THR mereka saat ini, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan yang optimal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Investasi Sektor Ini Patut Dilirik di Tengah Gejolak Ekonomi
Hal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.
Baca SelengkapnyaCuri Uang Kripto, Donny Beli Rumah Rp2 Miliar dan Sederet Mobil Mewah
pengungkapan berdasarkan laporan adanya dugaan tindak pidana illegal akses dompet digital Crypto Metamask.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaTips Anti Kebobolan Saat Belanja di Luar Negeri Pakai Kartu Debit hingga Uang Tunai
Umumnya, sebelum berangkat ke luar negeri, masyarakat menukarkan rupiah dengan mata uang negara yang akan dituju.
Baca SelengkapnyaKecewa Jadi Tersangka Suap Pengurusan Perkara MA, Dadan Tri Yudianto: Saya Dizalimi
“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya