Merdeka.com - Jepang saat ini menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk yang menderita kesulitan tidur. Ini diakibatkan tingkat stress yang tinggi dan kebiasaan merokok yang sulit ditekan. Bahkan, mengacu kepada data Kementerian Kesehatan Jepang, 40 persen pria Jepang mengalami kesulitan tidur.

Meski demikian, secara mengejutkan, studi The Telegraph mengungkapkan tingkat harapan hidup masyarakat Jepang sangat tinggi, yakni sekitar 85 tahun untuk pria dan 80 tahun untuk wanita.

Sementara itu, Berdasarkan data PBB tahun 2010, penduduk Jepang memiliki angka harapan hidup tertinggi di dunia, yakni mencapai 82,73 tahun, sementara angka terendah Republik Afrika Tengah, dengan 45,91 tahun. Angka harapan hidup adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk. Sedangkan penduduk Indonesia berdasarkan hasil proyeksi Sensus Penduduk oleh BPS tahun 2010, diketahui estimasi angka harapan hidupnya adalah 70,9 tahun.

Hal ini dipercaya karena masyarakat Jepang memiliki gaya hidup yang sehat sejak kecil. Sebanyak 98 persen anak-anak Jepang pergi ke sekolah dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Tak kalah penting, sejak kecil, mereka terbiasa dengan pola diet yang sehat dan seimbang.

Terkait pola gizi, salah satu hal yang sangat diperhatikan masyarakat adalah asupan protein. Sebagai zat pembangun, protein bertanggungjawab dalam menciptakan otot baru. Hal ini lah yang mempengaruhi tingginya harapan hidup masyarakat Jepang.

Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Rahmi Dwi Hapsari mengatakan, protein terbagi menjadi dua jenis yaitu non-esensial (dapat diproduksi oleh tubuh) dan esensial (tidak dapat diproduksi oleh tubuh).

"Asam amino esensial merupakan gabungan dari Leucine, Isoleucine, Valine, dan lain lain yang hanya bisa diperoleh dari makanan dan suplemen." ujar Rahmi.

Rahmi melanjutkan, protein tak hanya berperan sebagai pembangun otot, tapi komponen penting untuk pembentukan sel dan hormon. "Maka tak heran, masyarakat Jepang memiliki harapan hidup yang tinggi karena ditopang oleh asupan protein yang tinggi dan gaya hidup yang aktif," tutur Rahmi.

Sebagai salah satu perusahaan gizi di Jepang, Ajinomoto sedikit banyak memainkan peran penting dalam menopang tingkat harapan hidup masyarakat Jepang melalui berbagai produk nutrisinya. Salah satunya adalah Amino L40.

Amino L40 adalah perpaduan sembilan asam amino esensial (40 persen berasal dari leusine) yang penting untuk sintesa protein otot.

Menurut penelitian, lansia yang mengonsumsi suplemen ini dan melakukan olahraga tingkat sedang (60 menit dua kali seminggu) secara signifikan memiliki peningkatan massa dan kekuatan otot kaki, dan mampu berjalan lebi cepat dibandingkan lansia yang tidak mengonsumsi suplemen ini.

Amino L40 saat ini baru dipasarkan di Jepang dan Amerika Serikat. Dalam waktu dekat, produk ini akan hadir di lebih banyak negara lain dengan terlebih dahulu menyesuaikan regulasi setempat.