Tingginya inflasi jadi tantangan ekonomi RI tahun depan
Merdeka.com - Center of Reform on Economics (CORE) menilai tahun depan ekonomi Indonesia akan menghadapi tantangan. Salah satunya, daya beli masyarakat yang diperkirakan akan terus mengalami penurunan.
Direktur CORE, Hendri Saparini mengatakan penyebab turunnya daya beli masyarakat lantaran masih tingginya inflasi dalam negeri.
"Pendapatan masyarakat tahun depan akan sedikit tertekan oleh inflasi yang berpotensi lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini yang berada pada kisaran 3 persen," ujar Hendri di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (23/11).
Hendri menjelaskan, sumber inflasi tahun depan terutama berasal dari kenaikan harga listrik untuk daya 900 VA dan sebagian 450 VA. Berdasarkan keputusan pemerintah dan DPR pelanggan rumah tangga untuk 900 VA yang selama ini menerima subsidi akan dikurangi dari 22,9 juta rumah tangga menjadi 4,05 juta rumah tangga. Selain itu rumah tangga 450 VA akan dikurangi dari 23 juta rumah tangga menjadi hanya 19,1 juta rumah tangga.
"Alhasil selain menggerus daya beli masyarakat terdampak daya saing rumah tangga dan bisnis yang tergantung pada listrik bersubsidi juga akan terimbas dengan naiknya biaya produksi," tambahnya.
Kendari demikian, dari sisi sektor pasar keuangan, potensi kenaikan inflasi diperkirakan akan diredam oleh Bank Indonesia dengan mempertahankan atau bahkan mungkin menaikkan 7 Day Repo Rate dari posisi saat ini 4,75 persen.
"Kecuali jika Bank Indonesia kembali melakukan relaksasi kebijakan makro prodensial berupa pelonggaran LTV bagi kredit pemilikan rumah (KPR) dan kendaraan maka konsumsi akan sedikit meningkat," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Wanti-Wanti Inflasi Pangan Bisa Ganggu Ekonomi Indonesia
Pergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaTarif Listrik Tak Naik Hingga Maret 2024
Penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaNggak Mau Biaya Bulanan Membengkak? Begini Cara Menghemat Listrik di Rumah yang Bisa Ditiru
Cara mengurangi pengeluaran bulanan bisa dimulai dengan menghemat pemakaian energi listrik. Ini tipsnya.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca Selengkapnya