Tim kurator Batavia Air setuju penahanan Yudiawan Tansari
Merdeka.com - Tim kurator PT Metro Batavia (Batavia Air) mengaku setuju untuk melakukan penahanan kepada Yudiawan Tansari dan Alice Tansari sebagai pemilik Batavia Air (pihak debitur). Pasalnya, pihaknya mengklaim bahwa kepailitan ini merupakan kelalaian dalam pengelolaan aset Batavia sendiri.
"Sebenarnya keputusan ini tidak boleh gegabah tapi secara langsung usulan penahanan tersebut, saya setuju," ujar salah satu Kurator Batavia Air, Turman Panggabean saat acara Rapat Kreditur PT Metro Batavia di Citywalk Sudirman, Jakarta, Jumat (22/3).
Menurutnya, para debitur Batavia Air mempunyai rasa tanggung jawab setelah maskapai penerbangan ini diputus pailit oleh pengadilan. Turman juga menyatakan ada dua nama perusahaan yang tercatat dalam akta perusahaan Batavia Air, yakni Yudiawan Tansari dan putrinya, Alice Tansari.
"Jika melihat akta perusahaan memang terdapat dua nama yang tercatat," jelasnya. Sejauh ini, jika pihaknya menyelenggarakan rapat kreditur Batavia Air, pihak Yudiawan Tansari dan putrinya tidak pernah datang.
Sementara, pihak debitur Batavia Air yang datang rapat hanya Cahya Subrata, Direktur Human Resource Development (HRD) Batavia Air, Bambang Wibowo, Direktur Keuangan Batavia Air, dan Raden Catur, Kuasa Hukum Batavia Air.
Sebelumnya, pihak debitur (direksi) dari maskapai penerbangan PT Metro Batavia (Batavia Air) dihantui ancaman penahanan. Pasalnya, Yudiawan Tansari selaku pemilik Batavia Air tidak hadir dalam rapat kreditur di Gedung City Walk Sudirman, Jakarta.
Hakim pengawas kasus pailit Batavia Air, Nawawi Pomolango mengatakan bahwa ancaman penahanan tersebut dapat dilakukan jika pemilik dan direksi tidak hadir dalam rapat kreditur. Hal ini disebabkan rapat kreditur ini merupakan kewajiban dari pihak debitur.
"Jika salah satu kewajiban tidak dipenuhi maka hakim pengawas dapat usulkan ke hakim pengutus untuk menahan debitur selama 30 hari," ujarnya, Jumat (22/3).
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCek Dulu Aturan Bagasi Yang Diizinkan Etihad Airways Agar Tidak Gagal Terbang Seperti Calon Penumpang Ini
Jika keberangkatan dari Indonesia menuju negara Timur Tengah, maka dikenakan biaya tambahan sebesar USD36 atau setara Rp566.000 per kg.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penampakan Pesawat Caravan Asia One Air yang Ditembaki OTK
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca SelengkapnyaAngkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaTiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaNyaris Setahun Disandera KKB, Apa Kendala Pembebasan Pilot Susi Air?
Satgas menyebut, saat ini Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge terus melakukan negosiasi dengan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaUsai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang
Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaPesawat Smart Air Tarakan-Binuang Belum Ditemukan, Tim SAR Hadapi Medan Berat
Upaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca Selengkapnya