Tiga Sektor Industri Menjadi Primadona Ekspor Sepanjang Kuartal I-2021
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian mencatat tiga sektor primadona yang membuat kinerja ekspor menjadi kinclong, yaitu industri makanan dan minuman dengan sumbangsihnya sebesar USD 9,69 miliar, kemudian disusul industri logam dasar mencapai USD 5,87 miliar, serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar USD 4,18 miliar.
"Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri makanan didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip dari Antara, Minggu (25/3).
Sementara itu, berkat hilirisasi di sektor logam, ekspor produk besi dan baja Indonesia telah memberikan nilai tambah signifikan bagi devisa.
"Selanjutnya, berbagai produk kimia juga menjadi primadona ekspor nonmigas kita. Ini yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung dari ekspor kita di masa yang akan datang," imbuhnya.
Selama ini, produk-produk industri terbukti mampu menjadi pilar utama bagi capaian nilai ekspor nasional.
"Kami optimistis, capaian kinerja ekspor yang sangat baik di saat masa pandemi ini, menunjukkan bahwa pelaku industri kita mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada, sehingga dapat mendorong upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional," papar Menperin.
Oleh karenanya, Agus memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pelaku industri di tanah air yang masih agresif menembus pasar internasional di tengah tantangan kondisi pandemi saat ini. "Selain mampu memenuhi kebutuhan domestik, industri kita juga sudah bisa membuat produk yang berkualitas dan kompetitif di pasar global," ujarnya.
Neraca Perdagangan
Diketahui, neraca perdagangan industri pengolahan nonmigas sepanjang Januari-Maret 2021 mengalami surplus sebesar USD 3,69 miliar. Capaian positif ini merupakan hasil dari kinerja ekspor sektor manufaktur yang meningkat pada periode tersebut.
"Secara kumulatif, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada Januari-Maret 2021 adalah sebesar USD 38,96 miliar atau naik 18,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Menperin Agus.
Menurut Agus, meskipun di tengah terpaan dampak pandemi Covid-19, kinerja pengapalan industri manufaktur masih mendominasi terhadap capaian nilai ekspor nasional.
"Sepanjang tiga bulan tahun ini, sektor manufaktur memberikan kontribusi terbesarnya hingga 79,66 persen dari total nilai ekspor nasional yang menyentuh USD 48,90 miliar," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaKemenperin Siapkan Dana Rp20 Miliar untuk Industri Makanan dan Minuman, Uangnya Untuk Ini
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca Selengkapnya