Tiap pemilu, banyak caleg gagal bayar utang di bank
Merdeka.com - Mantan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein menyatakan ada fenomena unik saban mendekati pemilihan umum (Pemilu). Banyak bank akan mengalami persoalan nasabah yang gagal membayar pinjaman (non-performance loan).
Menurut Husein, tidak sedikit calon anggota legislatif (caleg) partai politik mencari dana kampanye dari perbankan. Karena mereka belum tentu terpilih, akhirnya ada yang tidak bisa melunasi kreditnya.
"Di Indonesia pinjaman caleg relevan dibicarakan karena sistem pemilihannya high cost, caleg untuk menang dia pinjam uang ke bank," ujarnya selepas mengisi seminar Lembaga Penjamin Simpanan di Jakarta, Rabu (2/10).
Kasus yang mengganggu kesehatan perbankan ini melibatkan pula kejahatan kerah putih. PPATK di era Yunus mencatat banyak kepentingan memainkan pinjaman, dengan menekan direksi bank.
"Termasuk juga kejahatan perbankan seperti penggelapan, sampai pemalsuan kredit memang meningkat menjelang Pemilu," kata Yunus.
Kebetulan pula, setiap pemilu selalu ada bank yang mengalami masalah dan akhirnya bangkrut. Kasus itu misalnya Bank Bali pada 2004, lantas Bank Century pada 2008.
Yunus memastikan, aliran dana tidak wajar maupun pinjaman yang bermasalah memang selalu terlacak jelang pemilu. Hal itu pun sempat merepotkan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
"Misalnya pada waktu Bank Bali, dan kasus Bank BNI 2003-2004, indikasinya ada yang cari-cari masalah, lantas tagihannya nyangkut di BPPN," ungkap pria yang kini menjadi Direktur Analisis Sumber Daya Manusia Bank Indonesia ini.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaPPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Cak Imin: Tidak Boleh Dibiarkan!
"Hal-hal seperti itu harus ditindaklanjuti, tidak boleh dibiarkan," kata Cak Imin
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pimpinan Bank Pelat Merah Bobol Uang Rp7,7 M, Cairkan Klaim Asuransi Debitur yang Sudah Meninggal
JPU menjelaskan terdakwa menyalahgunakan dana klaim asuransi atas debitur yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaPria Ini Menangis Usai Dapati Uang Tabungannya Dimakan Rayap, Begini Penampakannya
Kejadian tersebut mencuri perhatian. Banyak warganet yang mengatakan jika uang tersebut masih bisa ditukar ke bank.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaPPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024 Naik Lebih dari 100%, Nilainya Triliunan
PPATK mengungkap temuan transaksi keuangan mencurigakan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan
Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca Selengkapnya