The Fed Kembali Pangkas Suku Bunga, Ini Kata Sri Mulyani
Merdeka.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve AS (The Fed) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Penurunan suku bunga ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penurunan yang dilakukan oleh The Fed merupakan imbas dari kenaikan terhadap suku bunga acuan bank sentral AS beberapa waktu lalu. Sehingga situasi kenaikan suku bunga kala itu membuat banyak negara emerging harus hadapi konsekuensinya.
"Jadi penurunan ini memberikan space kepada kita semuanya termasuk indonesia untuk bisa gunakan momentum ini dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi," kata Sri Mulyani saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/10).
Bendahara Negara ini menilai, dari sisi investasi penurunan ini juga menjadi hal yang positif. Karena dengan penurunan suku bunga berarti cost of moneynya jadi lebih rendah.
"Kita berharap momen ini akan muncul pada tahun 2019 akhir ini dan akan terus dijaga di tahun 2020. Kalau kita lihat dari sisi kemungkinan policy dari pemerintah RRT dengan AS bisa sepakat tentu kita berharap momentum positif ini menguat," jelas dia.
Sebelumnya, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga Fed, memangkas target suku bunga dana federal menjadi ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen setelah menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari, sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan, pihaknya menyoroti risiko-risiko perlambatan pertumbuhan global, perkembangan kebijakan perdagangan, serta tekanan inflasi yang diredam. Meskipun pengeluaran rumah tangga kuat, investasi bisnis dan ekspor "tetap lemah" dan output atau keluaran manufaktur telah menurun selama setahun terakhir.
"Kami mengambil langkah ini untuk membantu menjaga ekonomi AS tetap kuat dalam menghadapi perkembangan global dan untuk menyediakan beberapa jaminan terhadap risiko yang sedang berlangsung. Pertumbuhan yang lambat di luar negeri dan perkembangan perdagangan telah membebani sektor-sektor itu," kata Powell dikutip Antara, Kamis (31/10).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaCerita Sri Mulyani Bertemu Susi Pudjiastuti Pertama Kali, Diajak Pulang Mengabdi Usai jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca Selengkapnya