Teten Nilai Berwirausaha Jadi Pilihan Rasional Saat Ekonomi Sulit Imbas Corona
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan di tengah tantangan ekonomi saat ini, menjadi wirausaha menjadi pilihan paling rasional. Untuk itu, perlu menyiapkan UMKM atau wirausaha yang melek digital karena pandemi Covid-19 memaksa para pelaku usaha beradaptasi pada era digitalisasi.
Pelaku UMKM atau wirausaha dituntut menguasai ketrampilan bisnis dalam dunia digital. Di mana, setiap tahun jumlah potensi pengangguran perguruan tinggi mencapai 1,7 juta orang, baik yang berasal dari lulusan baru maupun eksisting.
"Menjadi UMKM atau berwirausaha salah satu pilihan rasional di tengah tantangan ekonomi seperti sekarang ini. Di sinilah Kementerian Koperasi dan UKM tengah melakukan perluasan kewirausahaan," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara BRIncubator Go Global, Rabu (16/9).
Menteri Teten menilai BRIncubator sangat bagus dalam memberikan ruang bagi UMKM serta memberikan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas hingga UMKM bisa melakukan ekspor. UMKM menjadi Go-Modern, Go-Digital, Go-Online dan Go-Global.
Dia mengatakan KemenkopUKM juga menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk membantu pelaku UMKM memasuki era digital dan memperkuat kualitas produknya yang dilakukan, antara lain dengan EDUKUKM.ID yaitu Program e-learning atau pelatihan daring secara gratis (diakses di www.edukukm.id) Seri Podcast 60 detik untuk memandu UMKM shifting ke model bisnis digital (diakses di kanal media sosial @kemenkopukm).
Selanjutnya
Program lainnya adalah Seri Webinar SPARC Campus (diakses di SMESCO) Seri video bertema New Normal/Adaptasi Kebiasaan Baru diakses di kanal media sosial @kemenkopukm, Seri pelatihan daring terintegrasi program SPARC Campus (diakses di SMESCO) serta Kakak Asuh UMKM.
"Pelatihan khusus untuk umum agar dapat menjadi digital marketers untuk membantu penjualan UMKM khususnya di e-commerce (diakses di SMESCO)," katanya.
Adapun program BRInkubator Go Global merupakan program untuk membantu dan mempersiapkan beberapa UMKM binaan BRI terpilih untuk siap dan bertransformasi masuk dalam bisnis di era digital ini.
Pelaku UMKM binaan BRI antusias mengikuti program ini. Pendaftar sebanyak 286 UMKM yang kemudian diseleksi menjadi 100 UMKM. Setelah itu, dikurasi/audisi menjadi 25 peserta terpilih oleh tim Juri yang terdiri dari para CEO dan Business Coach. Adapun penilaian dilihat dari sisi attitude, kematangan/kesiapan UMKM untuk dibina dan dikembangkan, serta seberapa jauh UMKM terpapar dan terbuka untuk mengadopsi teknologi dan digitalisasi.
Ke-25 peserta terpilih berasal dari seluruh daerah di Indonesia, yang terbagi atas 3 kategori usaha, yaitu: Kerajinan (Craft) sebanyak 8 UMK, Kuliner (Food & Beverage) sebanyak 11 UMKM dan Fashion sebanyak 6 UMKM.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaCurhat Perajin Ukiran Jepara ke Ganjar Agar Dapat Kemudahan Modal Usaha
Ada banyak hal dinilai para perajin perlu mendapat perhatian, di antaranya akses permodalan karena selama ini perajin hanya mengandalkan bantuan modal.
Baca SelengkapnyaSiti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ajak UKM Cirebon untuk Gabung di Kanal ‘Harbolnas’, Lazada Berkomitmen Dukung Penjual Fesyen Lokal
Ratusan UKM fesyen yang tergabung dalam Mall UKM Cirebon memiliki toko digital dan berjualan di Lazada.
Baca SelengkapnyaLobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya
Perusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaMenkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaVideo Siaran Langsung Debat Cawapres Pemilu 2024
Tema debat capres-cawapres kali ini mengenai ekonomi yang mencakup ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital.
Baca Selengkapnya