Merdeka.com - Proses pembangunan Container Terminal (CT) I New Priok atau Kalibaru yang saat ini telah mencapai 50 persen akan berlanjut. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Share Holder Agreement (SHA) antara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dengan Mitsui and Co Ltd untuk pengoperasian New Priok.

Direktur Utama Pelindo II RJ Lino, mengatakan perjanjian ini merupakan kelanjutan dari nota kesepakatan yang sebelumnya telah ditandatangani oleh kedua belah pihak di Tokyo, Jepang pada 25 Februari 2014. Pelindo II melakukan penunjukan langsung Mitsui sebagai mitra pengelola New Priok lantaran perusahaan ini memiliki kredibilitas dalam bidang kepelabuhanan di dunia.

"Pelindo II menunjuk Mitsui sebagai operator terminal karena Mitsui dipercaya dapat memberikan nilai tambah bagi dunia kepelabuhan di Indonesia serta memberikan kontribusi untuk membangun fasilitas pelabuhan yang setara dengan pelabuhan di negara maju," ujar Lino di Hotel Grand Hyaat, Jakarta, Sabtu (19/4).

Lino menerangkan pembangunan New Priok sangat perlu dilakukan. Hal ini mengingat Priok merupakan pelabuhan yang menopang kegiatan ekonomi nasional.

"Pembangunan CT I New Priok ini merupakan upaya Pelindo II untuk melayani lalu lintas kargo di Indonesia lebih cepat dengan tarif logistik yang lebih murah," ungkap Lino.

Selanjutnya, terang Lino, kerja sama ini akan memberikan keuntungan berupa nilai tambah yang sangat baik untuk menopang perekonomian nasional. Hal itu akan terwujud dalam bentuk peningkatan ekspor.

"Salah satunya adalah mendorong pertumbuhan volume ekspor, terutama dengan tujuan ke Eropa dan Amerika Serikat, untuk tahap pertama," ungkap Lino.

Pembangunan CT I New Priok telah dimulai pada akhir 2012 dengan tahap konstruksi. Melalui kerja sama ini, pembangunan akan dibagi menjadi dua tahap di atas lahan milik Pelindo sepanjang 850 meter.

New Priok akan terdiri dari tiga CT yang masing-masing memiliki kapasitas 1,5 juta TEUs serta dua Terminal Product (TP). Lino menargetkan New Priok akan beroperasi pada Mei 2015.