Terkendala data, masyarakat masih enggan manfaatkan lembaga keuangan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui bahwa masyarakat masih enggan memanfaatkan lembaga keuangan untuk pinjaman di tengah usaha pemerintah mengembangkan inklusi keuangan. Padahal pemerintah bercita-cita mewujudkan revolusi industri keempat atau 4.0 yang berbasis digital di Indonesia.
"Yang ingin saya garis bawahi dalam diskusi ini adalah jangan lupa bahwa masyarakat kita, kalau bicara inklusif itu mungkin meminjam pun dia masih ragu-ragu. Kalau bisa jangan minjam lah. Padahal kita lagi masuk ke industri 4.0," ujar Darmin dalam diskusi Inklusi Keuangan di Kantornya, Jakarta, Rabu (14/2).
Untuk itu, Darmin mengatakan, pihaknya tengah mengkaji peran agregator atau pengumpul yang dapat mengarahkan masyarakat lebih aktif menggunakan lembaga keuangan. Sehingga nantinya masyarakat dapat mengetahui lebih luas mengenai pemanfaatan inklusi keuangan.
"Kalau diperdagangan konvensional kita perlu pengumpul untuk membuka akses kepada masyarakat, terbanyak kita ikut di dinamika perdagangan. Mau beras, karet pasti ada pengumpul. Jangan-jangan dibidang ini kita juga butuh pengumpul supaya ada yang mengajak masyarakat ikut. Kalau enggak, jangan kaget kita tidak bisa cepat masuk ke area itu," jelasnya.
Darmin menambahkan, faktor lain yang menjadi penghambat dalam mewujudkan inklusi keuangan adalah regulasi terkait kelengkapan data. Hal ini seringkali menjadi persoalan besar yang dihadapi oleh pelaku financial tehnologi atau fintech.
"Kita juga paham bahwa orang fintech yang paling menghadapi persoalan ini. Bagaimana regulasinya? Terlalu ketat, mengekang inovasi, terlalu lose bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang wanprestasi. Salah satu kekurangan kita adalah soal data."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaJanjikan Keadilan & Pemerataan buat Rakyat, Cak Imin: Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus Menerus
Menurut Muhaimin, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur, merupakan salah satu cara untuk pemerataan pembangunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaBegini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaCurhat Perajin Ukiran Jepara ke Ganjar Agar Dapat Kemudahan Modal Usaha
Ada banyak hal dinilai para perajin perlu mendapat perhatian, di antaranya akses permodalan karena selama ini perajin hanya mengandalkan bantuan modal.
Baca SelengkapnyaSegini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaCerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaSalurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Salurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca Selengkapnya