Terimbas Corona, Ekspor April Turun 13,33 Persen Menjadi USD 12,19 Miliar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada April 2020 mengalami penurunan sebesar 13,33 persen dibanding bulan sebelumnya Maret 2020. Ekspor April tercatat sebesar USD 12,19 miliar sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD 14,07 miliar.
Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor April 2020 juga tercatat alami penurunan yakni sebesar 7,02 persen. Di mana, periode April 2019, ekspor Indonesia tercatat USD 13,11 miliar.
"Berarti terjadi penurunan ekspor Indonesia sebesar 13,33 persen dan kalau kita lihat penyebabnya di sana bisa dilihat bahwa ekspor Migas kita turun, 6,55 persen sementara Ekspor nonmigas kita juga turun 13,66 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/5).
Khusus untuk migas catatannya bahwa pada bulan April 2020 tidak ada ekspor minyak mentah. Sementara nilai hasil minyaknya volumenya naik 26,4 persen, tetapi karena harga minyaknya yang turun tajam itu menyebabkan nilai hasil minyaknya turun 1,81 persen.
Kinerja Ekspor Menurut Sektor
Menurut sektor, ekspor seluruh komponen mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Di mana sektor pertanian tercat sebesar USD 0,28 miliar atau minus 9,82 persen secara month to month (mtm). Penurunan juga terlihat dari pertambangan dan lainnya mencapai USD 1,54 miliar atau turun minus 22,11 persen.
Sementara, penurunan juga terjadi pada industri pengolahan yang tercatat sebesar USD 9 76 miliar atau turun minus 12,26 persen.
Adapun eksppr nonmigas menyumbang sebesar 94,99 persen dari total ekspor April 2020. Di mana masing-masing sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 80,01 persen terhadap total ekspor, kemudian tambang, 12,65 persen, migas 5,01 persen dan pertanian 2,33 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaEkspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya
Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jumlah Pemudik Diprediksi Melonjak Jadi 193 Juta Orang, Ini Hal Penting Harus Disiapkan
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran atau 8 April 2024, dengan porsi 13,74 persen atau setara 26,6 juta pergerakan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaH-7 Lebaran, Volume Lalu Lintas Meningkat di Tol Jabotabek dan Jawa Barat
Volume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi pun meningkat 15,59 persen.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya