Merdeka.com - Jasa open trip saat ini sudah banyak dikenal orang, terutama bagi generasi milenial. Di mana jasa ini menyediakan kegiatan traveling dengan mengumpulkan beberapa orang dan mengikuti rundown yang sudah ditetapkan.

Jasa ini pun bisa ditemukan di mana saja, salah satunya melalui sosial media. Berbagai pilihan perjalanan wisata pun disediakan dengan harga yang terjangkau. Meski demikian, bisnis open trip ini pun tak luput dari kasus penipuan.

Seperti pengalaman Ronald yang merasa tertipu dengan salah satu jasa open trip dari akun instagram @mlakutrip. Awalnya, dia bersama 6 temannya tertarik mengikuti open trip pendakian Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat karena harganya yang murah lengkap dengan fasilitas pendukungnya.

"Kita tertarik karena akun tersebut dengan Rp 350 ribu mereka sanggup menyediakan banyak fasilitas perjalanan yang nyaman. Seperti bus AC pariwisata, makanan, tenda, matras, pembayaran regristrasi di pos awal, ada bonus kaos, dokumentasi. Ada juga diskon buat yang bisa ngajak temen lainnya ikutan," kata Ronald kepada merdeka.com, Selasa (13/3).

Namun, Ronald sempat curiga karena setelah dihubungi, sang admin tidak menjawab informasi perjalanan secara lengkap, malah hanya menekankan agar pengguna jasa segera membayar uang perjalanan. Meski demikian, Ronald dan teman-temannya tetap membayar ke rekening atas nama Satijani Regina Marta.

Keyakinan Ronald pun bertambah ketika sang admin membuat grup pendakian Gunung Cikuray yang berisikan sekitar 30 orang. Sayangnya, dua hari sebelum keberangkatan, tiba-tiba sang admin mengabarkan bahwa perjalanan tidak bisa dilakukan sesuai jadwal sehingga harus diundur.

"Dia (admin) japri kita masing-masing membatalkan perjalanan dengan alasan pergantian dan pembenahan admin juga porter dan guide mereka mengundurkan diri. Dan mengganti jadwal perjalanan ke tanggal lain, juga untuk mereka yang mau di kembalikan uangnya bisa dengan konfirmasi dan kembali 100 persen. Tapi sampai sekarang admin tersebut tidak dapat di hubungi dan belum ada satu pun dari kami 30 orang tersebut yang menerima pengembalian dananya. Dam parahnya akun ini masih ada, dan masih beroprasi bahkan ada yang minggu ini trip ke Papandayan," imbuhnya.

Pengalaman yang sama pun dirasakan Cahaya Mulia, salah satu korban pendakian Gunung Cikuray, yang mengaku bahwa admin menawarkan harga yang lebih murah jika dibayar sekaligus di hari yang sama.

"Jadi total awal 4 orang, si admin nawarin kalau untuk 4 orang langsung transfer hari ini didiskon jadi Rp 250 ribu, jadi Rp 1 juta. Tapi akhirnya jadi 3 orang tapi harganya masih tetep Rp 250 ribu. Saya masih ragu dan akhirnya menyuruh teman untuk mencari info. Cuma si akun instagram penipu ini sering dan banyak melakukan endorse-endorse Give Away, masa iya gitu loh penipuan tapi share-share give away dan sejenisnya. Akhirnya ya sudah saya bayarin total Rp 750 ribu, karena katanya didiskon dan lain-lain," kata Cahaya.

Salah satu korban bernama Sylvi pun mulai membagikan soal penipuan yang ternyata sering dilakukan oleh admin @mlakutrip yang diketahui bernama Andhika, dan sering mengganti-ganti akun instagram. "Akun instagram ada 3, Baper adventure bertujuan untuk donasi ke kurang mampu tapi nyatanya enggak ada bukti sama sekali. Terus akun Mlaku.tripsama akun Mlaku_trip yang sekarang," jelasnya.

Sylvi pun membagikan postingan akun instagram @mountnesia yang menceritakan bahwa sebanyak 116 tertipu dengan open trip dari @mlakutrip ke Gunung Papandayan hingga kerugian mencapai puluhan juta Rupiah. Sayangnya, 116 orang tersebut merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan oleh Ronal, Cahaya, dan Sylvi. Di mana sang admin hingga saat ini tidak mengganti uang yang telah dikirimkan.

"Kalau trip ke Gunung Cikuray itu ruginya bisa mencapai Rp 6 juta samapai Rp 7 juta," imbuh Sylvi.

Mereka pun berharap, agar akun @mlakutrip atau akun instagram lainnya milik Andhika bisa dilarang (banned) sehingga tidak akan ada lagi masyarakat yang tertipu. Mereka juga berharap agar masyarakat bisa lebih hati-hati memilih jasa open trip agar tidak tertipu.