Terdampak Corona, Produksi Batubara Merosot 10 Persen
Merdeka.com - PT Adaro Energy memperkirakan produksi batubara mengalami penurunan sekitar 10 persen dibandingkan capaian produksi tahun lalu. Penurunan ini setara dengan produksi 54-58 juta ton.
"Memperhatikan kondisi pasar batubara saat ini, maka kami mengantisipasi penurunan produksi dengan kisaran 10 persen dibanding pencapaian tahun lalu, atau pada kisaran bawah target tahun ini yaitu 54-58 juta ton," ujar Head of Corporate Communication PT Adaro Energy, Febriati Nadira dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, JUmat (31/7).
Penurunan ini, lanjut Febriati, utamanya pada jenis batubara thermal. Adaro akan berfokus untuk mempertahankan margin yang sehat dan kontinuitas pasokan ke pelanggan.
Langkah ini sejalan dengan himbauan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) kepada para produsen batu bara di Indonesia. Yakni untuk memangkas target produksi guna menyeimbangkan kondisi di pasar batu bara yang tertekan akibat pelemahan ekonomi global dan menurunnya kebutuhan listrik industri karena COVID-19.
"Kami juga akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan. Adaro juga akan terus fokus terhadap upaya peningkatan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi, serta eksekusi strategi demi kelangsungan bisnis dan mempertahankan kinerja yang solid," tutup Febrianti.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adaro juga memanfaatkan air dari danau pasca tambang Paringin untuk perikanan air tawar.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Natal 2023, PT Pertamina Patra Niaga mengoptimalkan layanan energi di wilayah Sulawesi, baik BBM, LPG dan Avtur.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaGRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca Selengkapnya