Temui Wapres JK, CEO Energy World ingin perluas distribusi gas alam cair
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan Direktur Utama Energy World Corporation, Stewart W.G Elliott di kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (26/7). Dalam pertemuan tersebut, Stewart memaparkan fokus rencana untuk mengembangkan distribusi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di bagian timur Indonesia.
"Kami sedang mencari rencana untuk memulai dan menjalankan LNG serta mengirim LNG ke banyak pulau di Indonesia khususnya di bagian timur Indonesia," kata Stewart usai bertemu JK.
Menurut Stewart hal tersebut adalah peluang yang baik untuk Indonesia. Sehingga pihaknya akan mendukung dan mendistribusikan LNG salah satunya di wilayah Sulawesi. "Kami akan mempersiapkan untuk investasi lebih lanjut dari daerah tersebut," papar Stewart.
Karena itu kata Stewart akan mempersiapkan beberapa wilayah di Sulawesi salah satunya di Sekang. "Jadi kami akan mempersiapkan untuk mengembangkan dari rencana LNG untuk gas lebih lanjut yang diajukan di daerah tersebut, sehingga kami dapat mengirim LNG ke bagian lain sehingga bagian timur Indonesia di daerah tersebut," papar Stewart.
Stewart menyebut bahwa pihaknya sudah berinvestasi lebih dari 20 tahun. Dan sudah memperkerjakan 6.000 orang di Sulawesi.
"Kami selalu akan sangat tertarik untuk membantu mengembangkan rencana presiden untuk listrik untuk menurunkan harga dan juga untuk membawa bahan bakar yang lebih bersih bahan bakar LNG ke pembangkit listrik dan membuatnya lebih ekonomis," papar Stewart.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaKerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan mitra penting China dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia.
Baca Selengkapnya