Tekan Sampah Plastik, Nestle Luncurkan Sedotan Kertas Pertama di Indonesia

Merdeka.com - Nestle Indonesia meluncurkan terobosan sedotan kertas pertama, untuk minuman kemasan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada 2025.
Presiden Direktur Nestle Indonesia, Dharnesh Gordhon, mengatakan bahwa sebagai inisiatif pertama, sedotan kertas diluncurkan untuk Nescafe Lively Yuzu dan Cool Coconut yang akan dijual di Alfamart dan Indomaret Jabodetabek.
"Kami berencana untuk menerapkan solusi kemasan yang sama untuk varian ready to drink lainnya secara bertahap dengan tujuan mengeliminasi 450 juta sedotan plastik setelah peluncuran," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (27/9).
Selain itu, Nestle juga bekerja sama dengan pemasok kemasan, SIG Combibloc Indonesia dan mitra bisnis, Alfamart dan Indomaret dalam membangun sistem pengumpulan sampah (waste collection).
Business Executive Officer Ready To Drink Business Nestle Indonesia, Welih Sudjan mengungkapkan bahwa dalam mewujudkan program daur ulang, Nestle harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.
"Perubahan membutuhkan kerja sama dan inovasi berskala global. Bekerja sama dengan para ilmuwan bahan kemasan, para ahli kemasan hingga kelompok masyarakat, dan LSM, pemerintah dan perusahaan lain, kami ingin menciptakan perubahan jangka panjang dan berdampak signifikan," imbuhnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Milo juga meluncurkan penggunaan gelas kertas yang dapat didaur ulang hingga 100 persen. Inisiatif ini akan diluncurkan pada awal 2020.
Reporter Magang: Evie Haena Rofiah
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

PepsiCo Bangun Pabrik Makanan Ringan Pertama di Indonesia, Nilai Investasi Rp3 Triliun
Dalam operasinya, pabrik PepsiCo akan menerapkan prinsip berkelanjutan dengan menggunakan 100 persen sumber listrik terbarukan.
Baca Selengkapnya

Mentan Minta Kepala Dinas se-Indonesia Kawal Produksi Beras
Amran mengatakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan sebuah keharusan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Baca Selengkapnya

Berdampak Bagi Kesehatan Masyarakat Luas, Pakar Ingatkan Pemerintah Akan Urgensi Pelabelan BPA
BPA adalah salah satu bahan baku pembentuk polikarbonat, jenis plastik keras yang di Indonesia masif digunakan industri air minum sebagai kemasan galon bermerek
Baca Selengkapnya

Unik! SD Ini Terbuat dari Limbah Sampah Plastik, Pembangunannya Cuma Butuh Waktu 5 Jam & Tahan Gempa
Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah plastik setiap tahun.
Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Untung Rp2,8 Triliun di Semester I-2023, Ini Faktor Penyumbangnya
Inflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.
Baca Selengkapnya

Punya Cadangan Mineral Terbesar di Dunia, Indonesia Jadi Tujuan Ekspansi Perusahaan Finlandia
Metso juga telah mendapatkan pesanan ulang untuk teknologi filtrasi tailing yang berkelanjutan pada proyek tambang nikel laterit baru Zhejiang Huayou Cobalt Co.
Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Siap Pasok Bahan Baku untuk Pengembangan Industri Baterai di Indonesia
Pertamina Patra Niaga akan memenuhi kebutuhan Green Petroleum Coke PT Indonesia BTR New Energi Material yang mencapai 100.000 Metrik Ton (MT) per tahun.
Baca Selengkapnya