Tekan Impor, Pemerintah Bangun Pabrik Pengolahan Garam Rakyat Menjadi Garam Industri
Merdeka.com - Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanudin menyebut bahwa pemerintah akan membangun pabrik pengolahan garam rakyat menjadi garam industri. Pembangunan pabrik dilakukan untuk mengurangi impor garam aneka pangan dan pertambangan hingga 100 persen di 2021.
"Diharapkan (target) dapat dicapai pada tahun 2021 dengan menyerap garam rakyat," kata Safri dalam Webinar bertajuk Mampukah Indonesia Swasembada Garam?, Jakarta, Kamis (3/12).
Safri mengatakan, produksi garam rakyat bisa mencukupi kebutuhan 623.285 ton per tahun. Tetapi untuk bisa diserap industri, terlebih dahulu ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun spesifikasi industri pengguna.
Saat ini telah berdiri sebuah pilot plant garam rakyat yang akan diubah menjadi garam industri. Pabrik ini berada di Gresik dengan kapasitas 40 ribu ton per tahun. "Pabrik ini telah dapat memurnikan garam rakyat menjadi garam industri aneka pangan," kata Safri.
Berdasarkan data yang diterima dari lapangan, produk NaCl 99,5 persen dapat dicapai dari garam rakyat dengan NaCl 89 persen. Hasil uji coba yang dilakukan PT Sucofindo ini menunjukkan produksi telah sesuai dengan spesifikasi garam industri aneka pangan.
Dalam waktu dekat, pabrik ini pun akan segera diresmikan. Namun demikian, dibutuhkan 14 pabrik dengan spesifikasi yang sama agar garam olahan ini bisa memiliki nilai keekonomian.
"Diperlukan 14 buah pabrik di sentra produksi garam rakyat dengan kapasitas yang minimal sama tau disesuaikan dengan kemampuan produktivitas wilayah tersebut," tutur Safri.
Penentuan Lokasi
Sementara terkait penentuan lokasi pembangunan pabrik bisa mengacu pada hasil pemetaan sentra produksi garam rakyat. Kemudian juga harus divalidasi oleh BIG dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, pemerintah juga melakukan uji coba untuk pembuatan pabrik garam industri tanpa lahan. Safri menyebut saat ini sedang dilakukan kajian FS produksi garam tanpa garam yang memanfaatkan garam yang ditolak (rejected brine) PLTU.
"Dengan memanfaatkan rejected brine PLTU maka akan memperoleh keuntungan 11 tahap proses pretreatment air laut yag sudah dilakukan pada proses di PLTU," kata Safri.
Dari beberapa PLTU yang ada di sepanjang pantura pulau jawa ini berpotensi menghasilkan garam hingga 2,5 juta ton.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk
Pabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.
Baca Selengkapnya