Merdeka.com - Virus Corona telah membuat bisnis penerbangan di seluruh dunia lesu bahkan sampai merumahkan karyawan. Maskapai asal Hong Kong, Cathay Pacific dikabarkan memangkas 40 persen jadwal penerbangannya dan meminta 33.000 karyawannya cuti tanpa dibayar hingga Juni.
Lalu bagaimana dengan maskapai dalam negeri?
Vice President (VP) Corporate Secretary Garuda Indonesia, Mitra Piranti, mengatakan saat ini pihaknya memang melakukan pengurangan jadwal terbang ke beberapa negara. Namun, belum ada rencana perusahaan melakukan pengurangan karyawan untuk menekan kerugian yang timbul.
"Sejauh ini tidak ada (PHK). Untuk antisipasi dampak dari penyebaran Covid-19 ini Garuda telah mempersiapkan beberapa strategi sebagai upaya mitigasi, diantaranya dengan memfokuskan perusahaan dalam pengembangan rute domestik dan regional," ujar Mitra kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (10/3).
Mitra melanjutkan, hingga kini pengurangan jadwal terbang dilakukan ke negara pusat infeksi Covid-19 yaitu China. Rute-rute China yang sementara ditutup adalah Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou, dan Xi’an.
"Saat ini juga dilakukan pengurangan frekuensi penerbangan ke Singapura dari yang sebelumnya 9 kali per day menjadi 5 sampai 3 kali per day. Selain dalam rangka antisipasi penyebaran virus Covid-19, pengurangan frekuensi ini juga dilakukan sebagai upaya menyesuaikan supply and demand dari kondisi pasar," paparnya.
Maskapai pelat merah tersebut juga menghentikan sementara penerbangan ke Arab Saudi menyusul adanya pembatasan masuk ke negara tersebut akibat virus corona. "Juga menghentikan sementara mengangkut jemaah Umroh dan penumpang dengan visa turis ke Arab Saudi menyusul adanya kebijakan dari GACA Arab Saudi perihal pembatasan kunjungan," tandasnya.
Virus Corona semakin memakan korban. Tak hanya manusia, bisnis dunia pun ikut terimbas. Salah satunya maskapai asal Inggris, Flybe, mengajukan pailit atau bangkrut.
Dilansir dari CNBC, pemerintah Inggris 'lepas tangan' dari upaya penyelamatan Flybe karena dampak Virus Corona yang tak bisa dibendung. "Semua penerbangan dibatalkan dan kegiatan bisnis di Inggris telah menurun," ujar Flybe dalam keterangannya ke pengadilan.
Kegagalan Flybe juga memberi dampak pada 2.400 lapangan kerja bakal hilang atau alami PHK. Operator bandara dan bisnis perjalanan Inggris bakal terkena dampak.
Chief Executive Ryanair, Michael O'Leary, memprediksi virus corona akan menyebabkan banyak usaha gulung tikar. "Tak bisa dihindari, dalam beberapa minggu ke depan kita akan melihat banyak perusahaan bangkrut," ujarnya sehari sebelum Flybe menyatakan diri bangkrut.
"Ketika ada gejolak dalam pemesanan maka akan berdampak pada aliran keuangan yang memburuk," tambahnya.
Norwegian Air, maskapai pencetus penerbangan murah, juga harus berjuang keluar dari masalah virus corona. Disebabkan berkurangnya penjualan tiket karena virus corona membuat prediksi pendapatan 2020 meleset. Imbasnya rencana pembayaran utang perusahaan terganggu.
Norwegian Air mengatakan akan membatalkan 22 penerbangan ke Eropa dan Amerika Serikat mulai 28 Maret hingga 5 Mei akibat virus corona. Sementara, pengurangan frekuensi terbang juga dilakukan, salah satunya pada rute London-New York menjadi 2 kali dari sebelumnya 3 penerbangan.
Advertisement
International Air Transport Association (IATA) memprediksi kerugian USD 29 miliar atau setara Rp413,3 triliun pada pendapatan maskapai dunia tahun ini. Namun, angka tersebut keluar sebelum sejumlah negara memberlakukan pembatasan perjalanan akibat virus corona pada 3 negara yakni Italia, Iran, dan Korea Selatan.
Maskapai dunia telah memangkas penerbangan dan harga tiket yang tentunya akan berdampak pada pendapatan mereka tahun ini. Kekhawatiran akan meluasnya wabah virus corona hingga keluar dari China membuat ekonomi global memasuki resesi.
Sebagai contoh kasus penyebab kerugian maskapai, satu pesawat Turkish Airlines harus terbang kembali ke Istanbul dari Singapura Kamis lalu (5/3) tanpa penumpang. Hal ini terjadi usai satu penumpang teridentifikasi positif terkena virus corona.
Finnair, maskapai asal Finlandia, menyebutkan dampak dari virus corona ini akan lebih besar dari wabah SARS yang terjadi pada 2003 lalu. Sebab, virus corona sejauh ini sudah merenggut 3.000 korban dan menginfeksi ribuan orang lainnya di lebih dari 60 negara.
[bim]
Baca juga:
Virus Corona, DPRD DKI Minta Pemprov Pertimbangkan Batalkan Formula E
Cegah Covid 19, Bandara I Gusti Ngurah Rai Terapkan Jalur Khusus
TNI Siapkan Rumah Sakit Khusus Pasien Covid-19 di Pulau Galang
Melihat Produksi Alat Tes Virus Corona di China
Penguatan UMKM Bantu Sektor Perdagangan Lawan Dampak Virus Corona
Tempat-tempat Wisata di Dunia Sepi Akibat Wabah Corona
Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkot Bekasi Larang Sekolah Adakan Karya Wisata
Terungkap, Ini Faktor Buat Pertamina Bisa Raih Laba Terbesar Sepanjang Sejarah
Sekitar 44 Menit yang laluProfil Lengkap Putri Ariani yang Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent 2023
Sekitar 1 Jam yang laluFakta Unik Jusuf Hamka, Cita-Cita Jadi Tukang Parkir dan Tagih Utang ke Guru Kimia
Sekitar 2 Jam yang laluTernyata Segini Hadiah yang Bisa Dibawa Pulang Putri Ariani Jika Menang di AGT 2023
Sekitar 3 Jam yang laluCerita di Balik Kesuksesan Putri Ariani di AGT 2023, Ayahnya Sampai Berhenti Kerja
Sekitar 14 Jam yang laluSudah Berjalan 50 Tahun, Ini Keuntungan Kolaborasi ASEAN-Jepang
Sekitar 14 Jam yang laluSiap-Siap, Kebijakan Deforestasi Uni Eropa Bakal Berdampak ke Minyak Sawit & Kopi RI
Sekitar 15 Jam yang laluTernyata Ini Penyebab Dana Investor Selalu Singgah di Singapura Sebelum ke Indonesia
Sekitar 15 Jam yang laluIKN Nusantara Tetap Jalan Asal Presiden 2024 Sejalan dengan Jokowi
Sekitar 16 Jam yang laluOJK Bakal Bangun Financial Centre di Ibu Kota Baru, Ini Fungsinya
Sekitar 16 Jam yang laluKisah Sukses Efa Garap Bisnis Bawang Hitam, Usaha Rumahan Raup Omzet Puluhan Juta
Sekitar 16 Jam yang laluBeri Efek Jera, Mendag Pimpin Pemusnahan Barang Impor Ilegal Senilai Rp13,31 Miliar
Sekitar 17 Jam yang laluPeran IndiHome Demi Mengakselerasi Digital Ekonomi di Indonesia
Sekitar 17 Jam yang laluSri Mulyani: Kinerja Logistik Indonesia Dikalahkan Banyak Negara
Sekitar 17 Jam yang laluViral Laporkan Setoran ke Atasan, Anggota Brimob Kini Diburu Propam
Sekitar 5 Jam yang laluVIDEO: Anggota Komisi III Sebut Kejaksaan Lebih Cantik dari Polisi & KPK
Sekitar 17 Jam yang laluViral Masuk Brimob karena Salah Pencet, Segini Gaji & Tunjangan Bakal Didapat
Sekitar 21 Jam yang laluIngin Ganti Blok Mesin Kendaraan, Ini Saran dari Iptu Benny Gak Bakalan Kena Tilang
Sekitar 1 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 1 Minggu yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Minggu yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluDeretan Pelatih Asing di BRI Liga 1 2023 / 2024: Persaingan 14 Arsitek Impor untuk Jadi yang Terbaik
Sekitar 1 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami