Merdeka.com - Industri budidaya ikan air tawar menjadi salah satu pilihan terbaik dalam mendorong peningkatan kualitas produksi ikan nasional. Hal ini dikarenakan, 60 persen produksi budidaya ikan dan udang di tahun 2024 diproyeksi berasal dari ikan air tawar.

Peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan Mas Tri Djoko mengatakan, dalam mengembangkan industri budidaya ikan air tawar, terdapat sejumlah hal penting yang harus menjadi perhatian.

"Pertama ialah benih yang unggul, kemudian kedua ialah rekayasa wadah dan lingkungan, lalu dukungan vaksin (ikan) dan pakan," ujar Mas Tri dalam webinar, Jumat (18/6).

Lebih lanjut, pakan ikan air tawar menjadi faktor yang cukup penting dalam pengembangan industri ini. Permasalahannya, kadang harga pakan tidak sebanding dengan harga jual ikan. Ditambah, biaya produksi industri ikan air tawar cukup tinggi. Oleh karenanya, Mas Tri menganjurkan pengelolaan pakan secara mandiri untuk menekan biaya produksi tersebut.

"Tentu saja antara pakan pabrikan dengan pakan mandiri harus dapat dibandingkan secara kualitas, kuantitas dan harga yang ekonomis," ujarnya.

Pakan ikan yang akan dibuat secara mandiri haruslah mengurangi beban biaya pakan, dapat menjadi pengganti tepung ikan, dapat dioptimalkan secara alami dan berkualitas. "Untuk mendapatkannya, tentu harus melalui serangkaian riset dan memanfaatkan bahan baku lokal untuk mengganti bahan baku impor," ujarnya.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6.com