Tax Amnesty Indonesia sukses buat Singapura kalang-kabut
Merdeka.com - Pelaksanaan program Tax Amnesty di Indonesia sempat menimbulkan pro dan kontra. Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menolak Tax Amnesty karena dinilai tidak sejalan dengan sistem dan mekanisme tata cara pemungutan pajak.
Koordinator Advokasi dan Investigasi Fitra, Apung Widadi mengatakan, kebijakan Tax Amnesty sempat diterapkan oleh pemerintah pada tahun 1964 dan 1984, namun selalu gagal. Sebab, banyak aturan dan dasar hukum dari Tax Amnesty yang bertentangan dengan peraturan yang sudah ada.
Seperti dalam skala prioritas revisi UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) revisi Nomor 16 Tahun 2009 perlu didahulukan dari RUU pengampunan pajak. Artinya, proses kebijakan ini terkesan dipaksakan karena belum ada naskah akademiknya.
"Dari zaman Presiden Soeharto hingga Habibie belum menemukan titik terang untuk mengambil uang yang hilang," kata Apung.
Meski demikian, pemerintahan Presiden Joko Widodo ngotot agar program Tax Amnesty dijalankan di Indonesia. Harapannya, program ini bisa menambah jumlah wajib pajak baru serta bisa memulangkan dana WNI yang disimpan di luar negeri atau repatriasi.
Presiden Joko Widodo menyebut telah mengantongi data orang Indonesia yang menyimpan uangnya di luar negeri seperti di Singapura dan Swiss. Padahal, Indonesia membutuhkan uang tersebut untuk membangun dalam negeri.
"Bukan uang siapa-siapa, itu uang kita. Ada yang ditaruh di bawah bantal. Saya tahu, ada yang ditaruh di bank Swiss, ada yang ditaruh di Hongkong, ada yang ditaruh di BPI, ada yang ditaruh di Singapura. Datanya ada di kantong saya," kata Presiden Jokowi dalam sosialisasi Tax Amnesty di Sumatera Utara seperti ditulis situs Setkab di Jakarta, Jumat (22/7).
Jokowi terus merayu agar Tax Amnesty dijalankan di Tanah Air. Bagaimana caranya?
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaSingapura memberikan bantuan berupa paket dukungan biaya hidup sebesar 800 dolar Singapura per orang untuk mengatasi kenaikan biaya hidup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain pupuk pemerintah juga menyiapkan benih gratis bagi petani yang mau mempercepat tanam.
Baca SelengkapnyaDengan kemampuan itu, dia menyebut DKI Jakarta memiliki kesiapan untuk menganggarkan THR dan gaji ke-13.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKedutaan Besar Republik Indonesia di Thailand mengumumkan, banyak Warga Negara Indonesia (WNI) gagal masuk Thailand.
Baca SelengkapnyaSekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaPemerintah Malaysia menggratiskan tarif jalan tol pada H-2 lebaran.
Baca Selengkapnya