Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tarik Minat Pemodal, Investasi Sektor Hulu Migas Tembus Rp893 Triliun Sejak 2018-2022

Tarik Minat Pemodal, Investasi Sektor Hulu Migas Tembus Rp893 Triliun Sejak 2018-2022 Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengapresiasi langkah pemerintah dan SKK Migas dalam menarik minat pemodal dan mampu menjaga iklim investasi pada industri hulu minyak dan gas bumi di Indonesia.

"Berbagai kebijakan seperti one door service policy, pemerintah memberikan keleluasaan bagi investor memilih rezim kontrak menggunakan gross split atau cost recovery. Kemudian juga beberapa fiskal insentif juga sudah diberikan," kata Fahmy dikutip di Jakarta, Selasa (13/12).

SKK Migas mencatat total investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi sejak tahun 2018 sampai 2022 telah mencapai USD 57,2 miliar atau setara Rp893,89 triliun.

Pada 2022, jumlah investasi diproyeksikan mencapai USD 13,2 miliar atau setara Rp206,28 triliun, naik lebih dari 20 persen bila merujuk capaian tahun lalu. Torehan tersebut berada di atas rata-rata investasi global yang hanya naik 5 persen pada tahun ini.

Fahmy menjelaskan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi investor untuk berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia, yakni dampak pandemi Covid-19 selama dua tahun yang masih berpengaruh, cadangan migas Indonesia yang jumlahnya masih menjadi perdebatan, dan tren transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan.

Merujuk data SKK Migas, nilai investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi mengalami pertumbuhan sebesar 3,8 persen saat pandemi melanda secara global tahun 2020-2021. Pada rentang waktu tersebut, capaian investasi meningkat dari USD 10,5 miliar menjadi USD 10,9 miliar.

Meski nilai investasi hulu minyak dan gas bumi di Indonesia mengalami tren kenaikan, namun kondisi itu tidak serta merta mendongkrak produksi minyak dan gas bumi nasional dalam jangka pendek.

Kejar Produksi Satu Juta Barel

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menjelaskan investasi yang dibutuhkan di sektor hulu minyak dan gas bumi sangat besar. Hal tersebut penting untuk memenuhi target produksi Indonesia sebanyak 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Menurutnya, setelah kenaikan investasi, maka pemerintah dan SKK Migas bisa fokus mendorong berbagai aspek lain untuk menjamin peningkatan produksi migas.

"Bukan hanya soal investasi, tetapi juga insentif fiskal dan non-fiskal; koordinasi antar kementerian; kebijakan satu pintu yang proaktif; pengokohan kelembagaan SKK Migas; kepastian hukum dan lain-lain," kata Mulyanto.

Mulyanto berharap pemerintah dapat memaksimalkan peran industri hulu minyak dan gas bumi saat proses transisi energi menuju netralitas karbon pada tahun 2060. "Perlu dirancang grand strategy industri migas yang jitu memasuki masa-masa transisi tersebut," pesan Mulyanto.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno memberikan masukan serta dukungan agar SKK Migas memperkuat kinerja lebih keras lagi untuk mencapai target 1 juta BOPD dan 12 miliar BSCFD.

"Sehingga ini tidak hanya bisa mencegah penurunan dari produksi minyak mentah atau lifting migas kita, tetapi juga bisa mencapai target itu," pungkas Eddy.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Investasi Hulu Migas di 2023 Capai Rp210 Triliun, Terbesar dalam 8 Tahun Terakhir

Investasi Hulu Migas di 2023 Capai Rp210 Triliun, Terbesar dalam 8 Tahun Terakhir

Investasi hulu migas di 2023 naik 13 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tarik Minat Investor, Kawasan Industri Mongondow Sulut Bakal Dialiri Pasokan Gas Bumi

Tarik Minat Investor, Kawasan Industri Mongondow Sulut Bakal Dialiri Pasokan Gas Bumi

Pihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).

Baca Selengkapnya
Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini

Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini

Menhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya