Tantangan Pemulihan Ekonomi, Perang Dagang AS-China Tak Berhenti Meski Ada Pandemi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, tingkat ketidakpastian ekonomi global masih sangat tinggi hingga akhir 2021. Sebab, perekonomian dunia masih selimuti ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Bahkan, lanjut Menko Airlangga, kehadiran pandemi Covid-19 yang begitu mengejutkan tidak mampu meredahkan tensi perang dagang antara dua negara raksasa ekonomi dunia tersebut.
"Kita melihat ekonomi dunia masih mengalami ketidakpastian atau masih terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kita melihat, bahwa pandemi Covid-19 tidak meredakan perang dagang, namun ini terus berjalan," ujarnya dalam Press Briefing terkait The Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Jumat (31/12).
Selain itu, menguatnya tren proteksionisme di berbagai negara akibat pandemi Covid-19 juga turut mengancam pemulihan ekonomi global. Menyusul, tidak meratanya kemampuan suatu negara untuk memperoleh akses sumber pertumbuhan ekonomi.
"Sekarang penguatan proteksionisme yang bergerser dari multilateral menjadi bilateral," ucapnya.
Permasalahan Pemulihan Ekonomi Lainnya
Terakhir, keputusan-keputusan yang dibuat World Trade Organization (WTO) dinilai tidak ramah terhadap negara bekerja. Sehingga, perlu adanya reformasi di dalam WTO.
"Reform WTO belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh negara berkembang," jelasnya.
Meski diwarnai ketidakpastian, Menko Airlangga meyakini tren pemulihan perekonomian global terus berlanjut di 2022. Hal ini ditandai dengan membaiknya kinerja perdagangan sejumlah negara, termasuk Indonesia di sepanjang tahun ini.
"Sehingga, kita melihat bahwa kontraksi (perdagangan) ini sudah relatif baik dan FDI (Foreign Direct Investment) sudah mulai bergerak," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Sebut Resesi Ekonomi Jepang Malah Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca Selengkapnya