Tantangan BSI Masuk Daftar 10 Bank Terbesar di Dunia
Merdeka.com - Bank Syariah Indonesia (BSI) bertekad tahun 2025 masuk sebagai daftar 10 bank terbesar di dunia berdasarkan market cap. Gabungan bank syariah milik negara ini akan melakukan berbagai upaya agar nilai saham perusahaan bisa dinilai dari harga pasar.
"Tahun 2025 kita ingin menjadi top 10 global berdasarkan market cap, bagaimana nilai saham kita dinilai harga pasar," kata Wakil Direktur 2 BSI, Abdullah Firman Wibowo dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (11/6).
Untuk mewujudkan visi tersebut perusahaan perlu melakukan tiga hal. Antara lain menjadi bank yang memberikan solusi akses keuangan. Menjadi tempat berinvestasi atau memberikan nilai investasi yang paling optimal kepada siapapun. Menjadi pilihan bagi talenta terbaik negeri agar mereka mau berkarir bersama membangun industri syariah.
Selain itu, perusahaan membuat strategi dengan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam hal ini ada berbagai macam tantangan yang sudah terlihat di depan mata seperti persaingan antar bank dan perusahaan pembiayaan (fintech).
"Tantangan kita pertama kita ke depan tidak hanya bersaing dengan bank tetapi kita bersaing dengan fintech," kata dia.
Di era serba perkembangan teknologi, transaksi berbasis digital menjadi tantang lain. Pandemi Covid-19 nyatanya mendorong industri perbankan untuk bergerak lebih cepat dalam transformasi digital.
Firman menjelaskan, di masa mendatang tonggak kepemimpinan sudah menjadi jatahnya generasi milenial. Maka sejak dini perusahaan sudah harus bisa menggarap segmen milenial karena mereka yang generasi potensial yang sangat menentukan.
"Bagaimana kita bisa menggarap milenial karena akan menjadi potensi yang sangat menentukan. Jumlah milenial lebih dari 80 persen dan milenial ini akan taking over leadership," kata dia.
Bukan hanya milenial, perusahaan juga harus bisa menggarap potensi dari ekosistem industri halal di Indonesia. Sebab dari potensi yang Rp 3.000 triliun, hanya 6 persen yang sudah bisa dimanfaatkan. Masih banyak sektor-sektor yang belum digarap secara optimal seperti industri makanan halal, ekosistem ekonomi halal, farmasi halal hingga farmasi halal.
"Ini menjadi tantangan kita bagaimana menggarap itu," kata dia.
Di sisi lain, literasi keuangan syariah baru berada di level 8 persen dengan inklusi keuangan 11 persen. Hal ini akan menjadi tantangan baru bagi BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.
Terakhir, tantangan lainnya yakni membangun kekuatan keuangan sosial dari produk syariah. Sebab dalam keuangan syariah terdapat ada yang disebut keuangan komersial dan keuangan sosial.
"Komersial finance seperti yang kita lakukan saat ini ada pembiayaan ada penyimpanan,ada jasa lainya. Sedangkan sosial finance sumbernya dari zakat, infaq, dan shodaqoh. Ini sangat berat kalau digarap," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BSI Masuk Top 10 Global Islamic Bank, Erick Thohir: Ini Lebih Cepat dari Target
Hal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia Masuk Top 10 Global Islamic Bank
BSI secara global berada pada peringkat 10 di jajaran Global Islamic Bank.
Baca SelengkapnyaBSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah & Bank Muamalat Bakal Merger, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Bisa Final
Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSukses Sedot Perhatian! Tonton Serunya Acara KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024
Kegiatan yang didukung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI tersebut memanfaatkan momentum Ramadan yang penuh berkah dan kebaikan.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaCalon Investor Arab Saudi Mau Caplok 20 Persen Saham BSI
Masuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya