Tanpa Kesetaraan Gender, Dunia Bakal Kehilangan USD 12 Triliun
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam acara Accenture International Women’s Day (IWD) 2019. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan perempuan yang datang dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani berbicara tentang equality atau persamaan gender. Dia mengatakan, dalam berbagai penelitian menyebut dunia kehilangan USD 12 triliun hingga 2025 tanpa kesetaraan gender.
"USD 12 triliun tidak kecil, tidak Rupiah tapi USD," ujar Sri Mulyani di Hotel Ayana Mid Plaza, Jakarta, Jumat (22/3).
Angka USD 12 triliun ini, kata Sri Mulyani, setara dengan gabungan GDP (Gross Domestic Product) tiga negara besar di dunia. Tiga negara tersebut antara lain Jepang, Jerman dan Inggris.
"Kita bicara soal potensi yang sangat berpotensi, potensi manfaat yang nilainya tidak trivial tidak sepele it's really big. 3 negara itu dikombine GDP kira-kira USD 12 triliun," jelasnya.
Sementara itu, Asia Pasifik dapat menambah pendapatan sekitar USD 4,5 trilliun jika kesetaraan gender terus ditingkatkan. Sebab, pria dan wanita memiliki potensi yang sama untuk berkontribusi menggerakkan ekonomi.
"Asia Pasifik saja seandainya gender equality bisa ditambah we are thinking about USD 4,5 triliun value yang bisa di create. Kita bicara soal potensi yang sangat berpotensi, potensi manfaat yang nilainya enggak sepele it's really big," jelasnya.
Meski demikian, Sri Mulyani menambahkan, menciptakan kesetaraan gender bukan sesuatu yang mudah. Untuk berada dalam kondisi saat ini, dunia perlu 160 tahun menciptakan persamaan hak antara pria dan wanita.
"Bicara tentang equality it takes more than 160 years untuk kita bisa mengejar gender equality di bidang ekonomi politik social. 160 tahun, kayaknya satu periode generasi kita menghitungnya samai 4 generasi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 Maret Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional, Ketahui Sejarahnya
Perempuan masih sering mendapatkan diskriminasi gender.
Baca SelengkapnyaFakta Terbaru Pengemis Wanita 'A Kasihan A', Dilarang Keluarga Mengemis
Beberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan
Menteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca SelengkapnyaPBB Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia dalam Isu Kesetaraan Gender
Indonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca Selengkapnya10 Maret Hari Hakim Perempuan Internasional, Ini Sejarah dan Tujuannya
Dengan memperingati hari ini, kita menegaskan kembali komitmen kita terhadap kesetaraan gender dan sistem peradilan yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Baca SelengkapnyaSosok Pendiri Toko Daiso, Meninggal Dunia Usia 80 Tahun dan Tinggalkan Kekayaan Rp29,7 Triliun
Yano meninggalkan kekayaan sebesar USD1,9 miliar setara dengan Rp29,7 Triliun lebih, menurut Indeks Milliarder Bloomberg.
Baca SelengkapnyaDaftar Terbaru 5 Orang Terkaya Dunia, Tersebar Hampir di Semua Benua
Elon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya