Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanggapan Bos Inalum soal Kabar Masuknya Krakatau Steel ke Holding BUMN Tambang

Tanggapan Bos Inalum soal Kabar Masuknya Krakatau Steel ke Holding BUMN Tambang Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Orias Petrus Moedak. ©2020 Liputan6.com/Athika Rahma

Merdeka.com - Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Orias Petrus Moedak angkat bicara soal kabar masuknya BUMN tambang, Krakatau Steel (KS) ke dalam tubuh Holding BUMN Tambang.

Menurutnya, masuk atau tidaknya BUMN ke suatu holding ditentukan oleh pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas.

"Bisnisnya kalau secara kluster masuk di kami, kalau pertemuan di BUMN kluster pertambangan, itu kan ada KRAS (Krakatau Steel). Tapi company (perusahaan) masih terpisah, tidak masuk group Mind ID," ujar Orias saat ditemui usai acara IDX Economic Forum, Rabu (29/1).

Orias mengaku telah mendengar kabar restrukturisasi utang yang dilakukan KS. Sebelumnya, pada Selasa (28/1), KS melakukan Public Expose mengenai pembayaran utang sebesar Rp31 triliun.

"Saya dengar, kemarin sudah restrukturisasi, saya pikir masalah gabung ke dalam atau tidaknya bukan kami yang menentukan, lebih ke pemegang saham," imbuhnya.

Sudah Koordinasi

Lanjut Orias, komunikasi dan koordinasi dengan KS sendiri sudah terjalin dengan baik. Seluruh jajaran direksi dan komisaris baik Mind ID maupun KS sama-sama hadir dalam pertemuan kluster. Kebijakan Mind ID juga dinilai bisa diadaptasi dengan baik oleh KS.

Sebelumnya, Direktur Utama KS Silmy Karim menyebutkan, ada pertimbangan bagi KS untuk bisa masuk ke dalam grup holding tambang. Salah satunya, utang KS yang masih besar ditakutkan bakal memperburuk kondisi keuangan secara grup.

"Kemungkinan besar ke arah sana (holding), tapi belum bisa dipastikan kapan waktunya. Dulu sepakat kalau belum sehat (finansial), kita masuk nanti," ujarnya di Kementerian BUMN, Selasa (28/1).

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan

Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan

Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres

TKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres

Penundaan pajak karbon ini merupakan penundaan yang kesekian kali setelah pada akhir 2021

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan Dirut PT SBS dan Eks Komisaris CV VIP Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Dirut PT SBS dan Eks Komisaris CV VIP Tersangka Korupsi Timah

Dengan tidak memenuhi panggilan penyidik sebanyak tiga kali tanpa alasan.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut

Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut

Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.

Baca Selengkapnya
Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat  Investasi di IKN

Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN

Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah

Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah

Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.

Baca Selengkapnya