Tangani Corona, BPJS Kesehatan Miliki Utang Rp1 Triliun Pada Kimia Farma
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyatakan BPJS Kesehatan masih memiliki utang kepada PT Kimia Farma sebesar Rp1 triliun. Utang tersebut berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan Kimia Farma.
"Jadi terkait Kimia Farma, ini memang merupakan utang BPJS Kesehatan yang selama ini memang kita ketahui, BPJS Kesehatan ada kesulitan terkait hal ini," ujar Menteri Erick saat melakukan rapat kerja bersama dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/7).
Menambahkan keterangan dari Erick, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan Kimia Farma saat ini sedang kesulitan dalam cashflow akibat utang tersebut belum dibayar. Ada 2 kewajiban yang masih belum dituntaskan kepada Kimia Farma.
Pertama, kewajiban dari BPJS Kesehatan langsung ke Kimia Farma. "Dan kedua, ini besar, yaitu kewajiban dari rumah sakit-rumah sakit milik pemerintah, seperti RS Ciptomangunkusumo," kata Budi.
Utang Kimia Farma Tak Masuk Pembahasan DPR
Lebih lanjut, Budi menilai bahwa urusan utang piutang ini memang urusan antara Kimia Farma dengan pemerintah langsung, sehingga pada kesimpulan rapat kerja, perkara piutang Kimia Farma dihapus dari daftar.
"Terkait utang pemerintah terhadap PT Kimia Farma (Persero), rapat Komisi VI DPR RI meminta agar langsung diselesaikan pemerintah kepada perseroan," ucap Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat membacakan kesimpulan rapat.
Sebelumnya, mengutip catatan Liputan6.com, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menyatakan pemerintah memiliki utang terhadap perusahaan sebesar Rp1,136 triliun.
Adapun rincian utang tersebut sampai dengan 30 April 2020 yaitu dari BPJS Kesehatan langsung sebesar Rp191,57 miliar, Dinas Kesehatan sebesar Rp139,99 miliar, RS Pemerintah sebesar Rp775,56 miliar, RS Polri sebesar Rp1,35 miliar dan RS TNI sebesar Rp27,97 miliar.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN
Usulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnya26 UMKM Binaan BUMN Semen Pamer Produk di Perayaan Natal BUMN, Ini Daftarnya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaPertamina Dukung Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Pertamina mendukung Kementerian BUMN yang menggelar kegiatan mudik asyik bersama BUMN 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya
Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick Thohir: Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi Naikkan Tukin Pegawai Kementerian PUPR, Menteri Basuki Tertinggi Kantongi Rp62 Juta per Bulan
Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 tahun 2024 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian PUPR
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca Selengkapnya