Tak tepat target, 179.000 kartu perlindungan sosial dikembalikan
Merdeka.com - Penyaluran Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebagai dasar penyaluran BLSM diakui masih belum sempurna dan banyak kesalahan. Indikatornya, banyak KPS yang dikembalikan ke pemerintah. Menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) jumlah KPS yang dikembalikan per tanggal 30 Juli 2013 adalah 179.000 KPS.
Koordinator POKJA Pengendali Program Bantuan Sosial, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sri Kusumastuti mengatakan, KPS yang dikembalikan karena beberapa faktor. Mulai dari penerima BLSM meninggal dunia, tidak miskin lagi dan pindah domisili atau tempat tinggal.
KPS yang dikembalikan tersebut harus dialihkan kepada penerima BLSM lain yang lebih berhak melalui mekanisme musyawarah desa atau kelurahan. Dia mengatakan, mekanisme ini sudah diatur dalam surat edaran Menteri Dalam Negeri nomor 541/3150/SJ tanggal 17 Juni 2013 tentang pelaksanaan pembagian Kartu Perlindungan Sosial dan Penanganan Pengaduan Masyarakat.
"KPS itu kan berlaku untuk semua program baik itu BLSM, Program Keluarga Harapan, Beasiswa Siswa Miskin dan Raskin jadi kalau ada KPS yang retur harus segera dicari penggantinya," ujar Sri dalam diskusi di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (29/7).
Diakuinya, penyaluran BLSM masih terdapat kesalahan yang disebabkan dua hal. Pertama faktor kesalahan manusia karena data yang dipakai dalam menentukan BLSM adalah data BPS dan PPLS tahun 2011. Menurutnya, jangka waktu antara 2011 dengan kenaikan BBM tahun 2013 atau sekitar 2 tahun, orang yang tadinya miskin sudah tidak miskin lagi sehingga terjadi kesalahan.
Faktor kedua adalah kurangnya peran pemerintah daerah dalam mengupdate data orang miskin di daerahnya. Menurutnya pemda hanya mengupdate 3 bulan sekali. Seharusnya agar data orang miskin lebih valid, pemda mengupdate data setiap sebulan sekali.
"Kami akan mencoba mengurangi berbagai macam kesalahan dan melakukan penyempurnaan di tahap dua," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun
kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaDukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS
Ketua TKS Prabowo-Gibran ajak seluruh lapisan masyarakat untuk ke TPS tanggal 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPKP Selamatkan Uang Negara Rp67,09 Triliun dari Pemborosan di 2023, Ada dari Proyek PSN
Kontribusi penyelematan uang negara tersebut berasal dari tiga kategori. Pertama, efisiensi belanja negara yang belum keluar/penghematan sebesar Rp15,56 T.
Baca SelengkapnyaRealisasi Penyaluran Dana Peremajaan Sawit Rakyat 2023 Lebih Kecil dari Target, Ternyata Ini Penyebabnya
Berdasarkan catatan yang diterima Airlangga, kendala yang kerap terjadi saat realisasi dana PSR yaitu rekomendasi dari dinas terkait.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ingatkan Partai Serius Laporkan Dana Kampanye, Ini Sanksinya
Data dari PPATK bisa dijadikan peringatan oleh seluruh peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaDaftar Kementerian yang Siap Kirim PNS ke IKN, Totalnya 2.505 Orang
ASN yang ditugaskan ke IKN akan mulai pindah secara bertahap
Baca SelengkapnyaPemerintah Ungkap Alasan Buka Loker 2,3 Juta CPNS dan PPPK Tahun 2024
Pemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Ada Biaya Angkut Lebihi Standar saat Pendistribusian Korupsi APD Kemenkes
Keterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca Selengkapnya