Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Seperti 1998, Demo dan Kerusuhan Papua Tak Berdampak pada Perbankan

Tak Seperti 1998, Demo dan Kerusuhan Papua Tak Berdampak pada Perbankan Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan. ©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Kondisi politik dan keamanan di Tanah Air kini tengah menjadi sorotan. Banyak aksi menolak beberapa kebijakan seperti RUU KPK, RUU KUHP hingga kerusuhan di Papua yang tak kunjung usai.

Namun, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai kisruh nasional yang kini tengah terjadi di Indonesia tidak akan mempengaruhi investasi dan simpanan di perbankan.

Kepala Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan menjelaskan ada beberapa hal yang dapat mengganggu stabilitas simpanan di perbankan.

"Kalau kita bicara simpanan sangat bergantung dengan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan aliran modal dari luar negeri," kata dia saat ditemui di kantornya, Selasa (24/9).

Berkaca pada pengalaman, kisruh nasional bisa saja dapat berpengaruh pada iklim investasi hingga simpanan di perbankan. Namun aksi tersebut yang berskala besar seperti kerusuhan pada 1998 silam. Sementara aksi saat ini dinilai masih jauh dari kondisi tersebut.

"Kan ini masih jauh dibanding kerusuhan 1998," ujarnya

Selain itu, dia menegaskan dinamika dalam dunia politik merupakan hal yang lumrah terjadi. Tak hanya di Indonesia, hal-hal serupa kerap terjadi juga di negara lainnya. Selama tidak menjelma menjadi sebuah kerusuhan, hal itu tidak akan membawa dampak buruk terhadap perekonomian.

"Jadi, dinamika politik biasa, bukan di Indonesia saja. Yang penting gak kerusuhan seperti 98," katanya.

Kerusuhan Papua Telan Korban Jiwa

Kerusuhan di Wamena, Papua, memakan korban jiwa. Terdata 22 warga meninggal dunia atas insiden tersebut.

"22 Meninggal dunia, 1 di rumah sakit yang kritis," tutur Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal lewat pesan singkat, Selasa (24/9/2019).

Kamal menyebut, dari puluhan korban tewas tersebut, ada di antaranya yang terjebak dalam bangunan yang terbakar.

"Mereka ada satu keluarga yang terjebak dibakar massa rumahnya," jelas Kamal.

Ribuan masyarakat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, mengungsi ke markas polisi dan TNI sejak Senin, 23 September 2019. Mereka mengungsi karena kerusuhan anarkis yang terjadi di kota tersebut.

"Ada ribuan masyarakat mengungsi di Mapolsek, Mapolres, dan Kodim. Sampai Selasa pagi ini mereka masih mengungsi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal kepada Liputan6.com.

Menurut dia, ada kemungkinan mereka akan kembali ke rumah masing-masing karena situasi keamanan di Wamena sudah kondusif.

Sementara ini, anggota Polri dan TNI terus berpatroli serta berjaga di permukiman warga. Penjagaan dilakukan untuk menghindari adanya kejadian tak diinginkan yang merugikan masyarakat kembali terjadi.

"Jadi anggota kita dan TNI, selain di objek vital, juga mengamankan perkampungan dengan patroli dan penjagaan. Ini untuk mencegah upaya pembakaran dan penjarahan barang-barang di rumah warga yang ditinggalkan untuk mengungsi," kata Kamal soal situasi di Wamena.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB

Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB

Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen

Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen

Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik

Baca Selengkapnya
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan

Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan

Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah

Baca Selengkapnya
Bareskrim Polri Kembalikan Kerugian Negara Akibat Pencucian Uang Sebesar Rp3,74 Triliun

Bareskrim Polri Kembalikan Kerugian Negara Akibat Pencucian Uang Sebesar Rp3,74 Triliun

Bareskrim Polri bertugas menangani seluruh tindak pidana asal dari pencucian uang.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya