Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Selalu Untung, Ini Ancaman Kerugian Jadi Tuan Rumah Piala Dunia

Tak Selalu Untung, Ini Ancaman Kerugian Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Piala Dunia Qatar 2022. ©FIFA

Merdeka.com - Menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan acara besar dunia, sering menjadi rebutan banyak negara. Dengan proyeksi keuntungan luar biasa dalam menarik pangsa pasar secara besar-besaran, membuat banyak negara tidak mau ketinggalan kesempatan menjadi negara tuan rumah.

Dalam dampak ekonomi jangka pendek saja, negara tuan rumah akan mengalami peningkatan pendapatan dalam pariwisata, penginapan, penciptaan lapangan kerja baru serta meningkatnya omset restoran dan bisnis lokal. Sedangkan dalam jangka panjang, negara tuan rumah berpotensi membuka peluang kerjasama perdagangan luar yang lebih luas, pengembangan industri baru hingga investasi berkelanjutan.

Sebagai tuan rumah untuk Piala Dunia 2022 yang berlangsung dari 20 November hingga 18 Desember, Qatar diharapkan mampu menghasilkan pendapatan hingga USD 4,7 miliar. Pemerintah Qatar sendiri telah mengeluarkan sekitar USD 229 miliar untuk penyelenggaran ini. Sehingga menjadikan ajang ini disebut sebagai piala dunia termahal sepanjang sejarah.

Federation Internationale de Football Association (FIFA) sebagai lembaga pengatur sepak bola internasional juga ikut menggelontorkan sekitar USD 1,7 miliar ke Qatar, termasuk USD440 juta untuk uang hadiah.

Sayangnya dibalik berbagai keuntungan yang menjadikan dari acara setiap empat tahun sekali ini. Ada ancaman kerugian signifikan yang membayangi negara tuan rumah. Karena, dengan pembelanjaan yang berlebihan untuk infrastruktur khususnya stadion, telah menyebabkan beberapa tuan rumah terlilit hutang besar.

Apalagi tidak sedikit sarana prasarana yang ditinggalkan begitu saja karena tidak banyak berguna setelah Piala Dunia berakhir. Fenomena yang dikenal sebagai 'Gajah Putih' ini menjadi masalah utama yang kerap dialami negara tuan rumah.

Seperti misalnya Brasil, sebagai tuan rumah Piala dunia 2014 telah mengalami pembengkakan biaya karena negara tersebut banyak melakukan pembangunan jalan baru, stadion hingga hotel baru. Dikutip dari CNBC, diperkirakan sekitar USD 11,6 miliar telah dihabiskan untuk turnamen tersebut.

Sayangnya, dengan banyaknya biaya yang dikeluarkan, Stadion Mane Garrincha di Brasilia, yang dibangun untuk penyelenggaraan tersebut dan memakan biaya hampir USD 1 miliar. Saat ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan hanya digunakan sebagai depot bus.

Qatar juga tidak terlepas dari ancaman ini karena untuk mempercepat progress persiapan turnamen, perminggunya saja telah menghabiskan sekitar USD 500 juta. Ditambah sejak tahun 2016, Amnesty International melaporkan banyak pelanggaran hak asasi manusia dalam persiapan Piala Dunia Qatar.

Di mana sekitar 1,7 juta pekerja migran yang merupakan 90 persen dari total tenaga kerja di Qatar, hampir semuanya dibayar rendah dan mengalami kondisi hidup di bawah standar. Ini bisa menimbulkan kerugian besar bagi Qatar jika terbukti benar terjadi.

Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
15 Pasar Jalanan Tertua di Dunia, Ada yang Sudah Berdiri Ribuan Tahun Lalu

15 Pasar Jalanan Tertua di Dunia, Ada yang Sudah Berdiri Ribuan Tahun Lalu

Banyak sekali pasar jalanan di seluruh penjuru dunia yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak pasar jalanan apa saja yang paling tua di dunia!

Baca Selengkapnya
50 Pantun Perkenalan Diri yang Lucu dan Berkesan, Gunakan Salah Satunya

50 Pantun Perkenalan Diri yang Lucu dan Berkesan, Gunakan Salah Satunya

Melontarkan pantun perkenalan diri yang lucu bisa memberikan kesan berbeda dan menambah daya tarik Anda.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Kalah Megah dengan Pendahulunya, Ini Potret KRI Bima Suci Kapal Layar Kebanggaan TNI AL

Tak Kalah Megah dengan Pendahulunya, Ini Potret KRI Bima Suci Kapal Layar Kebanggaan TNI AL

Kapal ini merupakan pengganti KRI Dewaruci, kapal layar yang sudah dua kali mengelilingi dunia.

Baca Selengkapnya
Mengenal D915, Jalur Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Mengenal D915, Jalur Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Mengenal D915, jalanan paling berbahaya di dunia dengan banyaknya tikungan tajam dan belokan yang mematikan.

Baca Selengkapnya
Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata

Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata

Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.

Baca Selengkapnya
Pelantikan Bintara Ini Tak Dihadiri Ortu, Didatangi Komandan Sosoknya Ungkap Alasan yang Bikin Haru

Pelantikan Bintara Ini Tak Dihadiri Ortu, Didatangi Komandan Sosoknya Ungkap Alasan yang Bikin Haru

Kedua orangtua Bintara tersebut tak bisa menghadiri pelantikan sang putra tercinta.

Baca Selengkapnya
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Casis TNI AL Ditusuk & Dibuang ke Jurang oleh Serda AAM, Keluarga Sudah Setor Rp200 Juta

Duduk Perkara Casis TNI AL Ditusuk & Dibuang ke Jurang oleh Serda AAM, Keluarga Sudah Setor Rp200 Juta

Peristiwa tragis itu terjadi sejak tahun lalu dan keluarga baru mengetahuinya sekarang

Baca Selengkapnya