Tak puas proses investasi di Indonesia, Presiden Jokowi puji Dubai
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengumpulkan otoritas sektor keuangan yang tergabung dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Presiden membahas perkembangan ekonomi terkini dan strategi menarik investasi.
Pemerintah berambisi menjaring sebanyak mungkin investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) dengan memberikan kemudahan dalam proses investasi. Namun pada kenyataannya, penyederhanaan proses perizinan investasi belum memuaskan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi mengaku tidak puas dengan perkembangan perizinan dan prosedur birokrasi yang harus dilalui calon investor untuk berinvestasi di Indonesia.
"Beliau menyampaikan bahwa sejauh ini perizinan atau prosedur memperoleh izin berinvestasi di Indonesia belum memuaskan," kata Darmin usai rapat bersama Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/9).
Presiden Jokowi mengambil contoh investasi di sektor kelistrikan. Menurut Darmin, Presiden Jokowi kembali menyinggung soal lamanya proses perizinan yang bisa memakan waktu lebih dari 2,5 tahun atau sekitar 923 hari.
"Walau pun sudah ada usulan untuk penyederhanaan menjadi 25 perizinan dengan lama 250 hari. Bapak presiden mengatakan bahwa itu bukan terobosan kalau angkanya masih seperti itu," imbuh Darmin.
Darmin menceritakan, Presiden Jokowi menceritakan pengalaman saat akan berinvestasi di Dubai yang hanya membutuhkan waktu satu hari untuk mengurus izin investasi.
"Jangan lupa beliau pengusaha tadinya. Waktu mau investasi di Dubai, itu mengurus izin itu bukan berhari-hari, satu jam selesai. Masuk ke satu ruangan, mereka minta beberapa dokumen yang sudah diketahui sebelumnya bahwa itu harus dibawa copynya diserahkan, pindah ke ruang lain untuk menandatangani dengan akta notaris. Kemudian suruh balik ke ruangan pertama 1 jam kemudian izinnya selesai," papar Darmin.
Diakui bahwa sistem perizinan investasi yang diterapkan di Dubai sudah revolusioner dan menggunakan sistem elektronik yang canggih.
"Barangkali secara garis besar yang bisa kami sampaikan bahwa presiden masih tidak puas dengan perkembangan dari perizinan dan syarat-syaratnya yang berlaku dalam perekonomian kita," tutup Darmin.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Paparkan Potensi Investasi IKN di Depan Pengusaha-Pengusaha Brunei Darussalam
Jokowi juga akan menghadiri resepsi pernikahan Pangeran Mateen di Brunei Darussalam
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Lobi Jepang untuk Berinvestasi di IKN Nusantara
Dalam pertemuan dengan PM Kishida, Presiden Jokowi menyatakan akan mendorong agar investor maupun pemerintah Jepang berinvestasi di proyek IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaCerita Tom Lembong Disemprot Jokowi saat Rapat Kabinet: Peringkat Investasi Naik Malah Dimarahi sama Presiden
Tom Lembong pernah dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2015 - 2016.
Baca SelengkapnyaPresiden Tinjau Langsung Pembangunan Hotel Nusantara, Optimis Siap Beroperasi Agustus 2024
Tingginya minat investasi jadi bukti nyata IKN mendapatkan atensi pelaku usaha.
Baca Selengkapnya