Tak Mau Ambil Risiko, Alasan Pemerintah Terapkan PPKM di Libur Natal dan Tahun Baru
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengaku optimis dengan pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan. Namun optimisme yang tinggi ini perlu diikuti dengan kewaspadaan akan melonjaknya kasus harian Covid-19.
Apalagi menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru). Dia tak ingin pemerintah mengulang kesalahan yang sama dengan tahun lalu, di mana ada peningkatan kasus harian pada bulan Februari dan Maret 2021.
"Pengendalian terdekat ini saat Nataru yang tahun lalu menyebabkan angka Covid-19 naik di bulan Februari dan Maret," kata Airlangga dalam Webinar Prospek Ekonomi Makro dan Sektor Keuangan 2022, Jakarta, Senin (22/11).
Saat ini, Airlangga mengatakan sudah 62 persen vaksin covid-19 dosis pertama telah disuntikkan dan lebih dari 40 persen untuk dosis kedua. Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu, yang belum ada satupun masyarakat mendapatkan vaksin.
Walau demikian, pemerintah enggan ambil risiko. Sebab negara-negara Eropa yang telah mendapatkan vaksin 2 dosis tetap mengalami lonjakan kasus Covid-19. "Kita tetap tidak boleh lengah karena di Eropa yang sudah 2 kali vaksin hari ini masih menghadapi gelombang keempat," kata dia.
Penerapan PPKM
Untuk itu, pemerintah mengambil keputusan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia. Aturan ini akan mulai berlaku pada 24 Desember hingga 2 Januari 2022.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menambahkan, upaya tersebut dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Sebab bila kasus harian kembali meningkat, akan mengganggu momentum pemulihan ekonomi nasional yang tengah berlangsung.
"Kalau Covid-19 naik, mobilitas ekonominya bisa turun, tapi ketika Covid penularannya turun maka mobilitas bisa kita naikkan," kata dia. Sehingga, penting bagi pemerintah untuk tetap mewaspadai adanya peningkatan kasus. "Makanya kita harus jaga-jaga, jangan sampai penularannya kemudian meningkat lagi," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya