Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Lakukan ini, Indonesia Akan Masuk Jebakan Kelas Menengah

Tak Lakukan ini, Indonesia Akan Masuk Jebakan Kelas Menengah Indonesia bersiap hadapi resesi. ©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Pemerintah mengimbau seluruh pengusaha mau mengadopsi ekonomi hijau, dan tidak terjebak dalam pola business as usual. Jika tidak, Indonesia bakal terus terjebak dalam perangkap negara kelas menengah (middle income trap) hingga 2045.

Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam mengatakan, pihaknya sudah coba membuat proyeksi bagaimana proses bila Indonesia tidak melakukan perubahan-perubahan pola bisnis dari konservatif menuju ekonomi hijau.

"Bila kita masih business as usual, tentunya emisi GRK kita makin lama makin meningkat. Meskipun intensitas emisi gas rumah kaca kita menurun, tapi ini kelihatannya proyeksi emisi kita akan sangat banyak didominasi oleh sektor energi. Ini perlu kita sikapi dengan baik," imbuhnya dalam sesi webinar, Kamis (6/1).

Tingginya emisi gas rumah kaca (GRK) lantas akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Bila itu terjadi, Medrilzam memprediksi pertumbuhan ekonomi jangka panjang akan terjebak di kisaran 4 persen per tahun hingga 2060.

"Dari hasil proyeksi, apabila kita masih business as usual, kelihatannya target visi 2045 (keluar dari middle income trap) yang dicanangkan oleh pak Presiden kelihatannya tidak akan tercapai," ujar dia.

"Terutama pada pendapatan per kapita kelihatannya tidak akan tercapai di level USD 12-13 ribu. Ini sebenarnya level di mana kita bisa lepas dari middle income trap. Kalau kita masih business as usual, pola-polanya tidak akan tercapai seperti apa yang sudah kita rencanakan sebelumnya," tuturnya.

Indonesia Butuh Terobosan

Dengan pola business as usual, rata-rata laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indonesia berkisar 5 persen per tahun. Otomatis, Indonesia masih bakal terkurung dalam middle income trap hingga 2045.

Oleh karenanya, Medrilzam ingin adanya strategi transformasi ekonomi untuk mencapai LPE yang lebih tinggi dari business as usual, agar visi Indonesia Maju 2045 bisa benar-benar tercapai.

"Ekonomi hijau dan rendah karbon adalah salah satu strategi utama yang telah didapuk Presiden Jokowi untuk mewujudkan transformasi ekonomi jangka menengah-panjang, yang dicapai melalui framework pembangunan rendah karbon," paparnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor

Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor

Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Kaget Omzet Tukang Cireng Rp650.000 per Hari, Jokowi: Tinggi Banget!

Kaget Omzet Tukang Cireng Rp650.000 per Hari, Jokowi: Tinggi Banget!

Jokowi silaturahmi dengan nasabah Permodalan Nasional Mardani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar)

Baca Selengkapnya