Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Hanya ke Negara, Jusuf Hamka juga Sempat Tagih Utang ke Guru Kimia

Tak Hanya ke Negara, Jusuf Hamka juga Sempat Tagih Utang ke Guru Kimia Jusuf Hamka. Youtube/Helmy Yahya Bicara ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Baru-baru ini pengusaha jalan tol Jusuf Hamka mengaku lelah menagih utang ke pemerintah karena tak kunjung dibayar. Mulanya utang pemerintah saat krisis moneter tahun 1998 hanya sekitar Rp170 miliar. Namun karena belum dibayarkan selama 25 tahun lalu, nilainya bengkak menjadi Rp1,4 triliun.

"Kalau sekarang sudah lebih dari Rp800 miliar, Rp1,4 triliun sudah sama pokoknya," kata Jusuf saat dihubungi merdeka.com, dikutip Jumat (9/6).

Utang tersebut merupakan dana deposito perusahaan milik Jusuf Hamka yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) di Bank Yakin Makmur (YAMA). Namun terjadi krisis moneter 1998 yang membuat Bank YAMA mengalami kebangkrutan sehingga pemerintah memberikan memberikan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Adanya suntikan dana ini membuat deposito yang ada di Bank YAMA seharusnya menjadi tanggungan pemerintah.

Tak hanya menagih utang ke negara, Jusuf Hamka ternyata juga pernah menagih utang kepada guru kimia di sebuah sekolah. Cerita bermula ketika ada seorang guru kimia yang datang kepadanya untuk meminjam sejumlah uang untuk membayar sekolah anaknya.

"Waktu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ada guru kimia meminjam duit. Katanya ‘anak saya enggak bisa sekolah karena belum bayar’. Pas dicek bener," kata Jusuf Hamka saat berbincang dengan Merdeka.com di program D’Talks Spesial Ramadan, dikutip Jumat (9/6).

Kepada Jusuf Hamka, guru kimia tersebut berjanji akan mengembalikan sejumlah uang yang dipinjamkan dengan cara dicicil. Akhirnya, SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) anak dari guru kimia tersebut dibayar Jusuf Hamka.

3 Tahun Tak Dibayar

Hanya saja, 3 tahun berlalu, utang tersebut tak kunjung dibayar. Bahkan saat ditagih, guru kimia tersebut selalu mengelak.

"Sampai sekarang sudah 3 tahun belum dibayar, giliran ditagih galakan dia," kata pria yang akrab disapa Baba Alun ini.

Padahal, kata dia, jika guru tersebut membayar utang, uangnya bisa digunakan untuk membantu orang lain. Meski memiliki harta kekayaan melimpah ruah, Jusuf Hamka mengaku tidak suka memberikan bantuan kepada orang yang sifatnya konsumtif. "Kalau bagiin konsumtif saya enggak mau," katanya.

Harta kekayaan yang dimiliki tidak sepenuhnya menjadi hak untuk dimiliki seorang diri sehingga harus dibagikan kepada orang lain. Menurutnya, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk orang lain.

"Kalau dikasih lebih sampai hari ini ya alhamdulillah, nikmatin aja. Kelebihannya bagiin aja yang penting buat yang bermanfaat," pungkasnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Bertemu Tokoh Agama Sulteng, Ganjar Janji Permudah Pendirian Rumah Ibadah hingga Bangun RPH

Bertemu Tokoh Agama Sulteng, Ganjar Janji Permudah Pendirian Rumah Ibadah hingga Bangun RPH

Ganjar Pranowo membahas sejumlah hal yang dianggap menjadi masalah oleh tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di Sulteng

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Jenderal Maruli Kenang Sosok Doni Monardo sebagai Jagoan: Kalau Beliau Tegur, Bangga Sekali Kami

Jenderal Maruli Kenang Sosok Doni Monardo sebagai Jagoan: Kalau Beliau Tegur, Bangga Sekali Kami

Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengenang Letjen TNI (Purn.) Doni Monardo sebagai sosok jagoan bagi para juniornya.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Survei Pilpres: 28,2% Rakyat Paling Suka Bantuan Tunai, 26,3% Pengobatan Gratis, 25,8% Dibagi Sembako

Survei Pilpres: 28,2% Rakyat Paling Suka Bantuan Tunai, 26,3% Pengobatan Gratis, 25,8% Dibagi Sembako

Survei Populi Center mencatat, masyarakat lebih senang Capres-Cawapres melakukan kegiatan sosial saat kampanye.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Ganjar Cerita Mahfud Minta Dukungan jadi Cawapres Jokowi 5 Tahun Lalu: Allah Berkehendak Lain

Ganjar Cerita Mahfud Minta Dukungan jadi Cawapres Jokowi 5 Tahun Lalu: Allah Berkehendak Lain

Ganjar Pranowo mengulas momen lima tahun lalu saat Mahfud Md dikabarkan menjadi Cawapres Jokowi.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Bakal Menikah dengan Pria asal Korea, Intip Potret Prewed Anak Helmy Yahya yang Simple Namun Estetik

Bakal Menikah dengan Pria asal Korea, Intip Potret Prewed Anak Helmy Yahya yang Simple Namun Estetik

Rachell Yahya, putri dari Helmy Yahya, kini merasa begitu bahagia. Hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan setelah melalui sesi prewedding

Baca Selengkapnya icon-hand
Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo

Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo

Mereka protes atas pernyataan anggota PSI Ade Armando terkait politik dinasti di DI Yogyakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Diduga Akibat Naiknya Akumulasi Gas

Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Diduga Akibat Naiknya Akumulasi Gas

Warga dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dengan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya icon-hand
Gibran Siap Hadapi Mahfud dan Cak Imin di Debat Pilpres 2024

Gibran Siap Hadapi Mahfud dan Cak Imin di Debat Pilpres 2024

Gibran mengaku telah menampung masukan dari para pakar, ahli, hingga masyarakat untuk bahan debat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Yakin Raih Suara di Jabar, TPN Ganjar-Mahfud Siapkan Strategi Ini

Yakin Raih Suara di Jabar, TPN Ganjar-Mahfud Siapkan Strategi Ini

Para caleg partai pendukung Ganjar-Mahfud juga akan berjuang meraih suara di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Banyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.

Baca Selengkapnya icon-hand