Survei: Mayoritas Pekerja di Perusahaan Besar Ini Mengaku Kurang Bahagia
Merdeka.com - Pekerjaan memainkan peran penting dalam kehidupan, baik positif atau negatif dalam mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Di Amerika, hampir setengah dari pekerja negara tersebut mengatakan pekerjaan telah menyebabkan mereka stres atau masalah kesehatan mental lainnya. Bahkan banyak generasi milenial memutuskan berhenti bekerja jika merasa terlalu lelah. Ini terkuak dari survei perusahaan HR Paychex.
Blind, jaringan sosial profesional anonim, kemudian mensurvei karyawan perusahaan besar AS untuk bertanya tentang kebahagiaan mereka di tempat kerja.
Dari survei, Blind kemudian memberi peringkat pada perusahaan tersebut, berdasarkan prosentase tentang seberapa banyak karyawan yang mengatakan mereka tidak bahagia di tempat kerja.
Blind mensurvei lebih dari 10.000 pengguna di situsnya, periode 9 Desember hingga 31 Desember. Pengguna anonim datang dari berbagai industri yang berbeda, termasuk teknologi, keuangan, kesehatan, dan ritel.
Pekerjaan di perusahaan teknologi dan keuangan secara umum cenderung membuat karyawan harus bekerja lembur, meskipun mereka menawarkan tunjangan pekerja penuh waktu seperti cuti dan perawatan kesehatan.
Di setiap perusahaan, lebih dari setengah karyawan yang disurvei oleh Blind mengatakan mereka tidak bahagia.
Melansir laman Business Insider, berikut daftar perusahaan dengan karyawan yang mengaku kurang bahagia di Amerika Serikat (AS), bersama dengan gaji rata-rata dari Payscale.
Berikut Daftarnya:
1. Twitter
Twitter adalah perusahaan media sosial yang berbasis di San Francisco, California.
Persentase karyawan yang merespons tidak bahagia: 55,6 persen
Persentase karyawan yang merespons bahagia: 44,4 persen
Gaji rata-rata: USD 122.712 per tahun.
2. IBM
IBM adalah perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Armonk, New York.
Persentase karyawan yang merespons tidak bahagia: 59,5 persen
Persentase karyawan yang merespons bahagia: 40,5 persen
Gaji rata-rata: USD 90.372 setahun.
3. NVIDIA
NVIDIA adalah perusahaan teknologi yang berbasis di Santa Clara, California.
Persentase karyawan yang merespons tidak bahagia: 61,8 persen
Persentase karyawan yang merespons bahagia: 38,2 persen
Gaji rata-rata: USD 138.465 per tahun.
4. eBay
eBay adalah pasar online yang berbasis di San Jose, California.
Persentase karyawan yang merespons tidak bahagia: 63,2 persen
Persentase karyawan yang merespons bahagia: 36,8 persen
Gaji rata-rata: USD 123.446 per tahun.
5. Oracle
Oracle adalah perusahaan teknologi komputer yang berbasis di Redwood Shores, California.
Persentase karyawan yang merespons tidak bahagia: 63,8 persen
Persentase karyawan yang merespons bahagia: 36,2 persen
Gaji rata-rata: USD 98.387 per tahun.
6. Visa
Visa adalah perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Foster City, California.
Persentase karyawan yang merespons tidak bahagia: 66,7 persen
Persentase karyawan yang merespons bahagia: 33,3 persen
Gaji rata-rata: USD 109.321 per tahun.
7. JPMorgan Chase & Co.
JPMorgan Chase & Co. adalah bank investasi yang berbasis di New York, New York.
Persentase karyawan yang merespons tidak bahagia: 69,2 persen
Persentase karyawan yang merespons bahagia: 30,8 persen
Gaji rata-rata: USD 84.979 per tahun.
8. WeWork
WeWork adalah startup ruang kerja yang berbasis di New York, New York.
Persentase karyawan yang merespons tidak bahagia: 70,45 persen
Persentase karyawan yang merespons bahagia: 29,55 persen
Gaji rata-rata, menurut Payscale: USD 85.789 per tahun
9. Nutanix
Nutanix adalah perusahaan komputasi awan yang berbasis di San Jose, California.
Persentase karyawan yang merespons tidak bahagia: 76 persen
Persentase karyawan yang merespons bahagia: 24 persen
Gaji rata-rata: USD 121.926 per tahun.
Reporter : Danar Jatikusumo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN 2023: Meningkat dari 60,9 Persen Menjadi 61,1 Persen
Audiensi tersebut membahas mengenai survei pemetaan dan pengukuran budaya kerja ASN.
Baca Selengkapnya4 Hari Jelang Pencoblosan, Ini Hasil Survei Terbaru
Sejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya
Alasannya karena gaji pekerja di Singapura lebih tinggi dibandingkan pekerja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Penerima Bansos Mayoritas Pilih Prabowo-Gibran
69,3 Persen penerima bansos berdasarkan hasil survei LSI memilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaIngat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda
Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSurvei: Gen Z Makin Bahagia saat Menemukan Tujuan Bekerja
Salah satu temuan paling signifikan dari survei ini adalah bahwa hal yang paling memengaruhi kebahagiaan Generasi Z adalah tujuan hidup mereka di tempat kerja.
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas Catat 87 Persen Masyarakat Puas Kinerja Polri
Lebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas
Baca SelengkapnyaSurvei FOI 2022: 50 Persen Anak di Perkotaan Berangkat ke Sekolah dengan Perut Kosong
Pendiri FOI, Wida Septarina Wijayanti mengungkapkan kerja sama ini diharapkan mampu mewujudkan berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan pangan di masyarakat.
Baca Selengkapnya