Survei: Mayoritas Masyarakat Indonesia Minimal Gunakan 3 Dompet Digital

Merdeka.com - Ipsos Indonesia mencatat pertumbuhan pesat pembayaran digital di masyarakat sepanjang 2019. Hal ini terungkap dari hasil survei Ipsos Indonesia terkait riset kebiasaan masyarakat Indonesia terhadap penggunaan alat pembayaran digital.
"Di mana menurut data dari Bank Indonesia, selama tahun 2019 saja telah terjadi 4,7 juta jumlah transaksi cashless, dan Rp 128 triliun volume transaksi cashless di Indonesia, sehingga evolusi pembayaran sudah terjadi dengan pesatnya," kata Managing Director Ipsos Indonesia, Soeprapto Tan, dalam ajang Ipsos Marketing Summit 2020: Indonesia The Next Cashless Society, Pullman Jakarta Central Park, Jakarta, Rabu (15/1).
Tentunya hal itu dipengaruhi oleh kehadiran teknologi dan digitalisasi di Indonesia, yang mampu mengubah kebiasaan masyarakat dalam menggunakan alat pembayaran.
Survei itu dilakukan ke 1.000 responden yang bermukim di pulau Jawa 66 persen, Sumatera 21 persen, Kalimantan 6 persen, Sulawesi 4 persen, Bali 4 persen dan Nusa Tenggara 1 persen. Hasilnya terungkap beberapa fakta menarik, bahwa sebanyak 25 persen responden menggunakan pembayaran digital, karena memberikan pengalaman yang menyenangkan, dan sebanyak 26 persen karena merasa lebih aman, nyaman dan yakin.
Melalui Studi The Next Cashless Society, menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya menggunakan satu jenis dompet digital, karena hanya sebanyak 21 persen, sementara 28 persen menggunakan dua jenis dan 47 persen menggunakan tiga jenis atau lebih, dan dompet digital yang paling digunakan adalah OVO dan Gopay.
Penelitian juga mengungkapkan pola kebiasaan masyarakat dalam menggunakan kartu non tunai, terungkap e-money, dan Flazz merupakan kartu yang paling sering digunakan dalam bertransaksi. Di mana sebanyak 47 persen hanya memiliki satu kartu, 30 persen memiliki dua kartu dan 23 persen memiliki tiga atau lebih kartu non tunai.
Penggunaan non tunai ini dimanfaatkan masyarakat, untuk melakukan berbagai transaksi keuangan seperti berbelanja online, membayar tagihan listrik, membayar makanan di restoran, membayar penggunaan alat transportasi, menonton bioskop dan berbagai layanan perbankan digital.
Motivasi Masyarakat Gunakan Pembayaran Digital
Diketahui terdapat tiga segmen motivasi masyarakat memilih alat pembayaran non-tunai, yakni konsumen yang tidak takut akan pembayaran non tunai (reassure), konsumen yang menikmati pembayaran non tunai dan memperkaya hidup (encourage), serta konsumen yang beranggapan bahwa pembayaran non tunai adalah hal baru yang mengikuti perkembangan zaman (inspire).
Dari hasil studi tersebut terlihat bahwa masyarakat Indonesia saat ini, sudah mulai terbiasa dengan pembayaran non tunai dalam kehidupan mereka sehari-hari.
"Dengan berbagai motivasi penggunaan pembayaran non-tunai tersebut, menunjukkan ke depannya jumlah pengguna layanan pembayaran digital akan semakin melesat, dan hal ini harus disiapkan ekosistem yang semakin mumpuni baik dari sisi pemerintah, Infrastruktur dan juga swasta," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Dua Taruna Akpol Tes Wawancara Pakai Bahasa Inggris Jadi Sorotan, Netizen 'Makin Semangat Belajar'
Kemahiran dua taruna Akpol ini berbahasa asing banyak diacungi jempol oleh warganet.
Baca Selengkapnya


Cerdas Melihat Peluang ala Jawara Agen BRILink
Ijang menjadi salah satu agen BRILink yang terbilang sukses di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya

Dukung Digitalisasi, Data di Pemerintah Harus Terintegrasi
Masih ada tantangan dalam pemenuhan data pemerintah yang berintegritas tinggi.
Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Dukung Kementan Sempurnakan Aplikasi i-Pubers, Tingkatkan Penyaluran Pupuk
Penyempurnaan ini untuk meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca Selengkapnya

Generasi Milenial dan Gen Z Sepakat Uang Bisa Membeli Kebahagiaan
Banyak yang percaya uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi tidak dengan milenial dan Gen Z.
Baca Selengkapnya

Penyaluran Dana KUR Melambat, Baru 78 Persen dari Target
Per hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Baca Selengkapnya

Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif
pembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca Selengkapnya

Bank Himbara Salurkan KUR UMKM Hingga Rp1.600 Triliun, Paling Banyak dari Bank BRI
Bank BRI paling besar menyalurkan pembiayaan UMKM, porsinya mencapai 83 persen.
Baca Selengkapnya

NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme
NasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.
Baca Selengkapnya

Investasi Asing Masuk IKN Usai 17 Agustus 2024, Ada Uni Emirat Arab Hingga Korea
Pemerintah membantah bahwa investor asing enggan untuk berinvestasi di IKN.
Baca Selengkapnya

NasDem dan Demokrat Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Langsung Presiden
Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta.
Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Bank Tak Tebang Pilih Beri Kredit UMKM: Jangan Cuma Lihat Agunan, Lihat Juga Prospeknya
Presiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca Selengkapnya