Survei: Masih Ada 6 Juta Anak Stunting di Indonesia
Merdeka.com - Berdasarkan data survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi angka stunting nasional masih ada di angka 24,4 persen. Artinya, masih ada sekitar 6 juta anak yang mengalami gagal pertumbuhan atau dalam kondisi stunting.
Hasil survei tersebut menunjukkan pekerjaan rumah pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting nasional pada 2024 menjadi 14 persen masih banyak. Setidaknya saat ini pemerintah telah mengelompokkan 12 provinsi yang akan menjadi prioritas pemerintah dalam menurunkan angka stunting pada anak.
"Ada 12 provinsi khusus dalam percepatan penanganan stunting pada anak," kata Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden, Suprayoga Hadi dalam Pembukaan Kegiatan Sosialisasi Arah Kebijakan DAK Stunting Tahun Anggaran 2023, Jakarta, Selasa (14/6).
Yoga menjelaskan dari 12 provinsi tersebut 7 diantaranya merupakan provinsi dengan prevalensi anak mengalami stunting tertinggi. Sedangkan 5 provinsi lainnya merupakan daerah dengan jumlah anak mengalami stunting terbanyak.
"Dari 12 provinsi tersebut telah mencapai 60 persen dari total anak balita yang mengalami stunting di Indonesia," ungkapnya.
Yoga mengatakan program penurunan stunting pada anak tidak hanya dilakukan di 12 provinsi prioritas saja. Kepada 22 provinsi lainnya dilakukan program serupa demi mencapai target pemerintah yang kurang dari 2 tahun ini. "Kita tetap lakukan program yang sama untuk menurunkan angka stunting di wilayah lainnya," kata dia.
Daerah Tak Optimal Manfaatkan DAK
Maka dari itu, pihaknya telah meminta pemerintah untuk mengalokasikan anggaran khusus dalam penanganan stunting pada anak. Kemudian pada 2019 pemerintah mulai mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Hanya saja, dia menyayangkan belum semua daerah bisa memanfaatkan DAK tersebut secara optimal. Sehingga dampaknya belum terasa signifikan. Padahal pemerintah menargetkan pada tahun 2024 prevalensi angka stunting nasional turun ke angka 14 persen.
"Banyak daerah yang belum memanfaatkan secara optimal DAK yang ada untuk penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting Adalah Gangguan Pertumbuhan pada Anak, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaBelajar dari Kampar Turunkan Angka Stunting
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaKondisi Permasalahan Sampah, Kualitas Air dan Gizi di Indonesia
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dukung Penghapusan Stunting, BRI Beri Antropometri Kit dan Makanan Tambahan Selama 3 Bulan
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen mendukung program pencegahan dan penurunan angka prevalensi stunting.
Baca SelengkapnyaPerhatikan! Waktu Penting untuk Cegah Anak Stunting
Ketika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaDi Depan Bupati, Kepala BKKBN Bongkar Data Stunting di Nias Barat
Salah satunya dengan mencegah anak lahir dengan kondisi stunting
Baca SelengkapnyaSapa Ratusan Ibu Hamil di Depok, Gibran Punya Cita-Cita Indonesia Bebas Anak Stunting
Gibran menyapa ratusan ibu hamil di Depok, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaCegah Stunting, Anies: Enggak Cukup Kasih Makan Siang Anak Gratis
Untuk mencegah stunting, ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang mencukupi.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN: Hamil di Usia Muda Berisiko Kepala Bayi Terjepit saat Melahirkan
BKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting
Baca Selengkapnya