Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei: 72 Persen UMKM di Jabodetabek Punya Omzet di Bawah Rp 500 Juta

Survei: 72 Persen UMKM di Jabodetabek Punya Omzet di Bawah Rp 500 Juta UMKM. istimewa ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Katadata Insight Center (KIC) melakukan survei terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jabodetabek per Juni 2020. Dalam laporan tersebut tercatat sebanyak 72 persen UMKM memiliki omzet di bawah Rp 500 juta per tahun. Sementara 43 persen UMKM memiliki omzet di bawah Rp 100 juta.

"Dari jenis produk usahanya 50 persen lebih adalah eceran, seperti sembako, pulsa, makanan dan minuman," kata Direktur Riset KIC, Mulya Amri dalam seminar virtual Jaga UMKM Indonesia, Selasa (11/8).

Sementara dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), 90 persen UMKM memiliki karyawan di bawah 10 orang, 14 persen UMKM tidak punya karyawan sama sekali, dan 73 persen UMKM hanya mempekerjakan 1-10 karyawan saja.

Lalu untuk jangkauan pasar, sebanyak 81 persen UMKM hanya berjualan di lingkungan sekitar lokasi. Namun 67 persen UMKM di antaranya berjualan di dalam kota dan skalanya lokal, seperti usaha rumahan, pinggir jalan, dan pasar.

Mulya mencatat, ada beberapa UMKM yang meraih konsumennya secara langsung. Namun ada juga yang menjual produknya ke UMKM lain bahkan ke industri atau pabrik perusahaan besar. "Dari sini kita melihat ada cukup banyak kesempatan memperluas pembeli dari produk UMKM," ujarnya.

Kebanyakan dari UMKM tersebut menjual produknya secara offline melalui toko sendiri, yakni sebesar 66,5 persen. Sementara UMKM yang menggunakan Media sosial untuk menjajakan produknya baru 62,1 persen, dan 26,2 persen lainnya menjual di marketplace.

"Kita melihat ada gap yang tinggi yang memasarkan di e-commerce dan medsos," ujarnya.

Kondisi Usai Pandemi

Jika dilihat kondisi UMKM sebelum pandemi, 93 persen UMKM menyatakan usahanya dalam kondisi baik, namun setelah pandemi hanya 14 persen yang menyatakan hal serupa. Sebab, 56,8 persen menyatakan kondisinya buruk setelah pandemi.

Hal tersebut ditunjukkan hampir semua UMKM mengalami penurunan omzet lebih dari 90 persen. Sementara 31 persen UMKM mencatat omzetnya turun 30 persen, dan 64 persen UMKM mencatat lebih dari 30 persen omzetnya turun.

"Walaupun kita lihat ada juga yang meningkat, tapi kebanyakan yang menurun.Sebagaimana yang kita lihat kondisi usahanya banyak yang negatif karena covid-19 ini, 93 persen menyatakan mereka terdampak negatif, dan 59 persen menyebut dampaknya positif tergantung jenis usahanya," ujarnya.

Ternyata strategi yang digunakan oleh UMKM yang masih bertahan adalah efisiensi dalam hal produksi, dengan mengurangi produksinya baik produk barang dan jasanya. "SDM baik jumlah karyawan dan jam kerja sebanyak 50 persen mereka sudah mengurangi jumlah pekerjanya dan jam kerja. Ini tentunya menjadi perhatian kita banyak dari rekan kita yang penghasilannya berat," tandasnya.

Unilever Dorong Pelaku UMKM

Melihat dampak pandemi terhadap UMKM, Unilever turut membantu dan mendorong pelaku UMKM untuk kembali bangkit di tengah pandemi. Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari UKM Nasional, Unilever Indonesia meluncurkan kampanye "#UnileverUntukIndonesia" yang menyampaikan bantuan konkret bagi 147.000 pedagang warung di ekosistem Unilever Indonesia agar tetap sehat selamat dan tetap berjualan untuk masa depan yang lebih baik.

Peluncuran ini dilakukan melalui sebuah webinar yang diselenggarakan bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) dan Katadata.id, Selasa (11/8).

Dengan tema besar #JagaUMKMIndonesia, webinar ini mengetengahkan pentingnya gotong royong antara pihak swasta seperti Unilever Indonesia dengan Pemerintah dalam mendampingi bisnis-bisnis kecil menavigasi era tatanan baru menuju Indonesia maju.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. Hemant Bakshi mengatakan hampir semua sektor terkena dampak dari pandemi, terlebih para pelaku UMKM.

"Gotong royong berbagai pihak membantu penguatan UMKM sangat penting untuk kebangkitan kita bersama. Bagi Unilever Indonesia, kemitraan dengan para pelaku UMKM – khususnya para mitra pedagang warung kami – adalah bagian penting dari ekosistem dan pertumbuhan sejak awal kami berdiri," ujar Hemant Bakshi.

Dia melanjutkan, melalui kampanye #UnileverUntukIndonesia, Unilever Indonesia memberikan dukungan nyata bagi 147.000 pedagang warung agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan.

“Hal ini kami lakukan dengan cara menyumbangkan keuntungan dari transaksi dengan warung- warung tersebut selama tiga bulan ke depan, yang disampaikan dalam bentuk paket berisi produk kebersihan serta alat perlindungan diri, dan tambahan modal untuk keberlangsungan usaha. Inilah salah satu perwujudan komitmen kami untuk terus mendukung para pelaku UMKM nusantara, semoga jadi penyemangat untuk kembali bangkit dan berkontribusi menuju Indonesia Maju,” lanjut Hemant.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023

Dukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023

Persentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.

Baca Selengkapnya
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan

Baca Selengkapnya
Ini Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR

Ini Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR

Pemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024

OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024

Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.

Baca Selengkapnya
Dirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera

Dirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera

Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.

Baca Selengkapnya
Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah

Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah

Pemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji Produk UMKM Kreatif Keripik Rajungan Mama Muda: Nama Itu Bagus Sekali

Jokowi Puji Produk UMKM Kreatif Keripik Rajungan Mama Muda: Nama Itu Bagus Sekali

Kepala negara juga menyukai penamaan produk kerupuk kreatif tersebut.

Baca Selengkapnya
Hanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan

Hanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan

Ia memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.

Baca Selengkapnya
Hore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan

Hore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan

Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.

Baca Selengkapnya