Subsidi energi membengkak, pemerintah pastikan tak ditutup dari utang
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan pemerintah berencana menambah anggaran subsidi energi. Kenaikan tersebut dipicu oleh naiknya harga minyak dunia.
"Memang kalau harga crude oil naik, ya pasti biayanya naik," ungkapnya di sela-sela acara 'Jakarta Food Security Summit 4', di JCC, Jakarta, Kamis (8/3).
"Pemerintah bisa saja diam, tapi bisa collapse dia kalau tidak dinaikkan subsidinya. Jadi naikkan subsidi sebagai konsekuensi dari naiknya harga crude oil itu kan," lanjut dia.
Mantan gubernur Bank Indonesia ini memastikan bahwa kenaikan subsidi energi tersebut tidak serta merta menaikkan utang. Sebab, tambahan kebutuhan anggaran yang disebabkan oleh naiknya subsidi energi akan ditutup dari kenaikan penerimaan Indonesia dari penjualan minyak mentah.
"Bukan. Penerimaan kita juga naik. Kita juga kan jualan crude oil, kita penerimaannya naik. Subsidi naik, dengan dana apa, penerimaan. Kita itu masih surplus," tegas dia.
Sebelumnya, Analis Moody's Anushka Shah mengatakan rencana pemerintah menaikkan subsidi energi merupakan suatu kemunduran reformasi. "Keputusan pada harga Solar tak memberikan efek langsung pada fiskal. Namun, penahanan kenaikan tarif listrik dapat mempengaruhi neraca keuangan," ujarnya.
Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengatakan pemerintah berencana menambah besaran dana subsidi listrik sekitar Rp 5 triliun. Namun, dia menegaskan subsidi ini untuk keperluan penambahan pelanggan baru di daerah yang belum terlistriki dan kurang mampu.
Mantan menteri perhubungan ini menegaskan pemerintah tidak akan menambah subsidi yang disebabkan oleh naiknya harga batu bara. "Tidak akan menambah subsidi karena harga batu bara naik karena diatur harga batu bara. Pengaturan harga batu bara untuk kelistrikan yang dapat mempertahankan tarif listrik harga saat ini sampai akhir 2019 dan tidak akan buat PLN sampai merugi yang luar biasa," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Potong Anggaran Subsidi Listrik Tahun Ini
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aturan Diubah, Badan Usaha Bisa Nikmati Subsidi Konversi Motor Listrik Rp10 Juta dari Pemerintah
Dadan mengakui sudah ada perusahaan yang disasar untuk diberikan insentif tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah Segera Terbitkan Aturan Subsidi Konversi Motor Listrik Rp10 Juta
Subsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie
TKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaSubholding Gas Pertamina Kolaborasi Kembangkan Energi Bersih, Pengguna Gas Tabung Bisa Beralih ke Jargas
Jika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca Selengkapnya