Subsidi Elpiji Bengkak, Industri Lokal Siap Produksi Kompor Listrik

Merdeka.com - Pemerintah mulai uji coba konversi kompor gas ke kompor listrik atau induksi di beberapa daerah di Indonesia. Upaya ini merespons tingginya subsidi pemerintah ke sektor energi khususnya LPG. Maka, migrasi diharapkan mampu meringankan beban tersebut secara bertahap.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier menyadari beban subsidi tersebut. Dengan begitu, industri lokal dikatakan ikut terlibat dalam mendorong rencana tersebut dari sisi suplai.
Menurut data pemerintah, 80,4 juta masyarakat yang menggunakan daya 450 VA juga sebagai konsumen gas LPG 3 kilogram. Sementara, 8,4 juta pelanggan 900 VA juga menggunakan gas LPG 3 kilogram.
"Jadi kalau lihat dari harga keekonomian, 3 kg ini, mungkin Rp 20.000. ini subsidi yang mungkin sekitar Rp 43.500-an subsidi untuk tabung 3kg. jadi disini tentunya kamis ecara industri mendukung program pemerintah ini," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Ilmate Kemenperin, Rabu (21/9).
"Dan ini juga sudah di follow up di sidang kabinet dan rapat menteri perekonomian, dan kami secara industri akan kumpulkan kekuatan nasionalnya sampai seberapa besar kekuatan itu bisa mennsuplai dari kebutuhan ini," tambah dia.
Dia mengamini kalau program ini bisa membawa dampak baik kepada masyarakat. Meski ada hal yang perlu diperhatikan, seperti kekhawatiran adanya penggunaan kompor secara ganda. Artinya, pemahaman masyarakat terkait migrasi kompor ini perlu diperkuat melalui sosialisasi yang masif oleh pemerintah. Sehingga, tidak menimbulkan masalah baru di lapangan.
"Didalam proses pelaksanaan implementasinya ini tentunya karena tujuannya mengganti, jadi artinya tidak sampai double, jangan sampai orang meneggunakan kompor induksi tapi juga menggunakan kompor LPG. paling tidak namanya konversi, begitu dipasang oleh PLN, kemudian gas LPG-nya irit. jadi ini juga behavioer masyarakat juga harus kita education. apa edukasi utnk sosialisasninya, karena merubah kebiasaan," bebernya.
Selain itu, upaya migrasi kompor gas ke kompor listrik ini jadi salah satu bagian menenkan emisi karbon, karena dinilai lebih ramah lingkungan ketimbang gas LPG. Ditambah lagi, jika ke depannya pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia sudah lebih banyak menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Artinya, ada penekanan emisi karbon yang lebih besar lagi.
"Misalnya ornag menggunakan mobil listrik, ini juga behavior karen tujuan besarnya disampaikan untuk mengurangi beban subsidi juga kearah mungin nantinya carbon emission. jadi kalau renewable energy-nya sudah bisa masuk tentunya kompor induksi ini akna menjadi bagian daripada program pengurangan emisi," tandasnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Pose Anies-Cak Imin di Surat Suara Pilpres Mirip saat Pilgub DKI 2017, Ini Kata Jubir Timnas AMIN
Pose Anies-Cak Imin pada desain surat suara Pilpres 2024 mirip dengan pose Anies dan Sandiaga di Pilgub DKI
Baca Selengkapnya


Aiman Ungkap Duduk Perkara Dipolisikan usai Sebut Aparat Tak Netral dan Didatangi Polisi Tengah Malam
Aiman Witjaksono menjelaskan duduk perkara munculnya enam laporan dugaan hoaks usai sebut aparat tidak netral.
Baca Selengkapnya


Anies Baswedan Bakal Bawa BOTI ke Tingkat Nasional Bila Terpilih jadi Presiden
Anies Baswedan akan membawa program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) ke tingkat nasional.
Baca Selengkapnya


Kemenkes Sebut Tingkat Fatalitas Pneumonia Misterius Rendah
Kemenkes menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Baca Selengkapnya


Ganjar Respons Kebocoran Data KPU: TPN Juga Terus Memantau
KPU diminta segera memperbaiki masalah tersebut. Dampaknya dapat menimbulkan sentimen negatif.
Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi
Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.
Baca Selengkapnya

Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai
Bank Indonesia menandatangani kerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab.
Baca Selengkapnya

OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca Selengkapnya

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan
"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca Selengkapnya

Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses
“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Baca Selengkapnya

Harga Telur Hingga Minyak Goreng di Jakarta Stabil per Hari ini, Harga Cabai Masih Tinggi
Mendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.
Baca Selengkapnya

Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap
Indeks persepsi korupsi di Indonesia berada di posisi 34, turun dari posisi 38 di 2015.
Baca Selengkapnya