Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyebut bahwa Indonesia telah memiliki anggaran yang solid untuk mengantisipasi potensi resesi ekonomi dunia di 2020. Penganggaran yang solid dilakukan dengan merancang APBN yang rasional.
"Ya kita pada intinya harus punya anggaran yang solid untuk mengantisipasi potensi resesi dunia 2020, karena itu targetnya dibuat serasional mungkin," ujar Bambang saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/9).
Dalam RAPBN 2020, pemerintah juga sudah menyiapkan pengalokasian anggaran untuk pencegahan dampak terburuk dari resesi. Adapun resesi adalah kemerosotan pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun.
"Alokasi penganggarannya pun dibuat dengan upaya untuk mencegah dampak terburuk resesi yang kemungkinan terjadi di 2020," jelas Bambang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ekonomi global telah mengalami perlambatan dan kemungkinan terjadinya resesi akan semakin besar. Untuk itu, dia meminta jajaran menterinya membuat langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi krisis ekonomi.
"Payung harus kita siapkan, kalau hujannya besar, kita enggak kehujanan. Kalau gerimis kita enggak kehujanan," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas antisipasi perkembangan perekonomian di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (4/9).
Menurutnya, dampak krisis ekonomi global sudah terjadi di beberapa negara. Contohnya, mata uang yuan dan peso yang mengalami depresiasi. Sehingga, pemerintah perlu menyiapkan langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi dampak resesi.
"Tantangan itu harus kita antisipasi, hadapi, dan kita harapkan, langkah-langkah antisipatif sudah benar-benar konkret kita siapkan dan berharap, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan dampak dari resesi bisa kita hindarkan," ucapnya.
Pelemahan ekonomi global telah membuat sejumlah negara besar jatuh ke lubang resesi. Ancaman ini juga berpotensi besar menyerang Indonesia. Untuk itu, Indonesia harus mewaspadai bahaya resesi tersebut.
"Jadi kalau ada orang yang bilang Indonesia jauh dari ancaman resesi, jauh apanya? Coba cek. Suka tidak suka kita harus waspada (resesi)," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir di Jakarta, Senin (23/9).
Simorangkir menjelaskan, beberapa negara maju telah lebih dulu terjerembab ke resesi. Itu seperti Turki, Argentina hingga Jerman yang saat ini juga memasuki risiko resesi.
"Jadi kita tidak boleh main-main. Makanya semua negara sudah antisipasi ini dengan pelonggaran kebijakan lewat bank sentralnya," ujarnya.
Dia menegaskan, pemerintah akan terus menjaga sekaligus merespons ekonomi global guna mengantisipasi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat. "Singapura saja growth mereka ini sudah negatif di kuartal I. Jadi kita harus merespon dengan kebijakan yang tepat," tegasnya. [idr]
Baca juga:
Indonesia Harus Siap Waspadai Ancaman Resesi
Anggota DPR Prediksi Indonesia Alami Resesi Ekonomi di 2020
Banyak Negara Terancam Krisis Ekonomi, Bagaimana dengan Indonesia?
Kisah Perjuangan BJ Habibie Atasi Pengangguran Usai RI Dihantam Krisis Ekonomi 98
KEIN Pastikan Indonesia Jauh dari Bahaya Krisis Ekonomi, Berikut Alasannya
Advertisement
Airlangga Ingatkan Kegiatan Keramaian Wajib Vaksin Booster
Sekitar 16 Menit yang laluDemi UU Cipta Kerja, Pemerintah Revisi Aturan Pembentukan Perppu
Sekitar 1 Jam yang laluGenjot Ekspor, Jokowi Minta Kemenhub Optimalkan Pelabuhan di Babel
Sekitar 1 Jam yang lalu130 Perusahaan Sudah Terdaftar di Simirah
Sekitar 2 Jam yang laluAwal Juli 2022, Harga BBM Shell Hingga Vivo Kompak Naik
Sekitar 2 Jam yang laluMewujudkan Sistem Bisa Kerja Dari Mana Saja untuk PNS
Sekitar 5 Jam yang lalu5 Jenis Aset Kripto yang Paling Diminati Investor Indonesia
Sekitar 6 Jam yang laluPunya Potensi Besar, Ekonomi Syariah Perlu Dijaga Agar Tetap Kondusif
Sekitar 18 Jam yang laluErick Thohir Minta Penyaluran KUR Diiringi Pembinaan Kualitas Produk
Sekitar 19 Jam yang laluAPBN akan Digunakan untuk Minimalisir Dampak Gejolak Geopolitik Global
Sekitar 20 Jam yang lalu3 Tips Antisipasi Penipuan Berkedok Struk ATM Palsu
Sekitar 20 Jam yang laluPindad Kerja Sama Kembangkan Kendaraan Tempur dengan Uni Emirat Arab
Sekitar 22 Jam yang laluBocoran Negosiasi Calon Investor Baru WanaArtha Capai 50 Persen
Sekitar 23 Jam yang laluJelang Idul Adha, Minyak Goreng Curah Murah Masih Sulit Ditemui
Sekitar 1 Hari yang laluMengenang Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sosok Kakek yang Hangat dan Dekat dengan Cucu
Sekitar 2 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluJokowi Bisa jadi 'King Maker' di Pilpres 2024, Ini Alasannya
Sekitar 17 Jam yang laluBeda Gaya Jokowi Bertemu Dua Seteru, Putin dan Zelenskyy
Sekitar 1 Hari yang laluIndonesia dan UAE Sepakati IUAE-CEPA, Ini Isinya
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi Bertemu Presiden MBZ di Istana Al Shatie
Sekitar 2 Hari yang laluMenkes Sebut 100 Persen Kasus Covid-19 di Jakarta Omicron BA.4 dan BA.5
Sekitar 44 Detik yang laluAirlangga Ingatkan Kegiatan Keramaian Wajib Vaksin Booster
Sekitar 5 Menit yang laluMenkes: Kenaikan Kasus Covid-19 karena Terlalu Melonggarkan Protokol Kesehatan
Sekitar 44 Menit yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 4 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 1 Bulan yang laluRusia Klaim Kuasai Wilayah Timur Ukraina Setelah Pertempuran Hebat
Sekitar 2 Jam yang laluUkraina Bombardir Kota di Rusia, Tiga Orang Tewas dan Puluhan Rumah, Gedung Rusak
Sekitar 20 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami