Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi Pemda NTT Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak

Strategi Pemda NTT Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak Penjual Sapi Kurban. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini masih bebas virus Penyakit Mulut dan Kulit (PMK). Untuk itu, ratusan ekor sapi dari wilayah ini disebar guna memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Adha nanti.

"Hari ini KM Camara Nusantara 1 tiba dan mengangkut sebanyak 550 ekor dan selanjutnya besok hari Sabtu KM. Camara Nusantara 2 akan memuat sebanyak 533 ekor sapi," kata Syahrul di Jakarta, Senin (20/6).

Meski demikian, diakui Penyakit Kulit dan Mulut (PMK) turut membuat risau para peternak di sana. Untuk menghindari penyebaran kasus ini, Pemerintah NTT pun mengeluarkan kebijakan untuk melarang masuknya bahan makanan yang bersumber dari hewan seperti daging dan susu.

Di pedalaman NTT juga, distribusi daging kurban dirasa tidak merata. Selain karena jauhnya jarak antar pulau dan keterbatasan akses, kesulitan ekonomi mayoritas warga juga menyebabkan rendahnya daya beli hewan kurban.

Sehingga tak seperti kebanyakan peternak di kota, peternak-peternak lokal NTT tak bisa merasakan suka-cita Iduladha. kambing dan sapi mereka sepi pembeli, padahal Iduladha adalah momen terbaik untuk menjual ternak yang mereka rawat sepenuh hati.

Ketua Yayasan Insan Bumi Mandiri, Zulfa Faizah mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah NTT memberdayakan peternak kecil di NTT. Dia berharap, program ini bisa memutar roda ekonomi warga.

"Di tengah ketakutan masyarakat tentang PMK, Kurban di Pedalaman jadi pilihan aman. Selain karena pemerintah setempat sudah mengeluarkan regulasi untuk menjaga keamanan hewan ternak di NTT, setiap tahun hewan yang hendak dikurbankan juga selalu diperiksa terlebih dahulu," kata Zulfa.

Tahun ini, Insan Bumi Mandiri menargetkan pelayaran Kurban di Pedalaman NTT mencapai 6.000 hewan sehingga semakin banyak peternak kecil yang bisa berdaya. Kurban di Pedalaman yang diselenggarakan Insan Bumi Mandiri ini merupakan kurban berbasis online.

Di mana para pekurbannya melakukan transaksi pembelian hewan kurban melalui situs kurban.insanbumimandiri.org. Walaupun kurban online, Insan Bumi Mandiri mengusung keutamaan laporan yang real time dilengkapi dengan laporan video.

Sehingga pekurban yakin bahwa hewannya aman dan tidak tertukar. Ketua Yayasan Insan Bumi Mandiri menambahkan bahwa laporan dikirim pada pekurban paling lambat 14 hari setelah Iduladha. Hal tersebut, diungkapnya, sebagai komitmen yayasan yang mengusung kurban online yang amanah.

Em Abdullah, salah satu peternak sapi di NTT mengatakan dia dan rekan satu profesi merasa terbantu dengan adanya program ini.

"Biasanya kami ini cuma bisa jual 1 atau 2 kambing saja per bulan. Tapi, sejak adanya program ini sampai ke desa kita, peternak-peternak lokal macam kami bisa jual sampai 10 ekor kambing bahkan lebih. Masyarakat sini juga yang tidak pernah dapat daging kurban, sekarang bisa menikmati lezatnya daging kurban," jelasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.

Baca Selengkapnya
Kuota Pupuk Bersubsidi NTT Bertambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi NTT Bertambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Petani di NTT bisa mendapat pupuk bersubsidi dengan lebih baik dari sisi jumlah, murah dan cepat

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kompak, TNI dan Warga Papua Rayakan Hari Natal dengan Makan Bersama di Lapangan Pakai Alas Daun

Kompak, TNI dan Warga Papua Rayakan Hari Natal dengan Makan Bersama di Lapangan Pakai Alas Daun

Di dataran Papua tepatnya di Puncak Jaya, masyarakat antusias merayakan bersama dengan anggota TNI.

Baca Selengkapnya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Munculnya Tunjangan Hari Raya, Dimulai Tahun 1952  dan Berlaku hingga Kini

Munculnya Tunjangan Hari Raya, Dimulai Tahun 1952 dan Berlaku hingga Kini

Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bermula pada tahun 1952.

Baca Selengkapnya
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?

Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?

Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.

Baca Selengkapnya
Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Beri Solusi Cepat untuk Petani

Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Beri Solusi Cepat untuk Petani

Nana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya