Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi India, China dan Jepang tahan serbuan barang impor

Strategi India, China dan Jepang tahan serbuan barang impor

Merdeka.com - Industri dalam negeri terus diserang derasnya barang impor. Kondisi ini otomatis membuat produk lokal tidak bergairah dan imbasnya mematikan industri dalam negeri.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Ina Primiana mengatakan, serbuan produk impor terus terjadi karena kurangnya proteksi pemerintah terhadap industri dalam negeri. Kondisi yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan negara lain seperti India, China serta Jepang.

"China itu dia punya kebijakan subsidi untuk industri tekstil, pertanian, baja mereka. Jadi mereka bisa bersaing," ucap Ina dalam diskusi di Jakarta, Selasa (28/1).

Sementara di India, kata Ina, menerapkan pembayaran 33,5 persen kalau ada negara lain yang ingin memasukkan produk mereka. India dan China sama-sama mempunyai aturan membatasi ekspor SDA mereka.

"China dan India itu membatasi SDA yang mau ekspor, kalau mau ekspor pajaknya tinggi. Jadi kebutuhan dalam negeri dulu," tegasnya.

Selanjutnya, untuk Jepang sendiri merupakan negara yang sangat memproteksi pertanian mereka. Bahkan menurut Ina Jepang memproteksi pertanian mereka 1000 persen.

"Jepang menurut mereka pertanian itu sudah budaya dan melindungi berapa ribu persen dilindungi. Untuk Brasil mereka tidak mengimpor apa yang ada dalam negerinya. Mereka memberi bunga sangat rendah terhadap industrinya yaitu 3,5 persen," tegasnya.

Ina meminta pemerintah memperhatikan dan fokus pada solusi untuk menahan serbuan produk impor ini. "Ini harus dipikirkan. Untuk petani jangan sampai harga asing lebih murah dari lokal. Artinya pemerintah tak bantu nelayan dan petani kita," tutupnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat

Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat

Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.

Baca Selengkapnya
Muncul Isu Penyetopan Utang Kereta Cepat Jika Indonesia Tak Beli KRL dari China, KAI Beri Penjelasan Begini

Muncul Isu Penyetopan Utang Kereta Cepat Jika Indonesia Tak Beli KRL dari China, KAI Beri Penjelasan Begini

Proses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.

Baca Selengkapnya