Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Stok beras di Pasar Induk Cipinang terus menurun

Stok beras di Pasar Induk Cipinang terus menurun Beras Bulog. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) tercatat terus mengalami penurunan, dengan posisi stok saat ini berada pada angka 22.707 ton. Seharusnya, dalam kondisi normal rata-rata stok beras berkisar pada 25.000-30.000 ton per hari.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo mengatakan, bahwa penurunan stok beras yang ada di PIBC disebabkan banyak pelaku usaha mengeluarkan stok beras yang ada menjelang musim panen raya yang diperkirakan mulai Maret 2018.

"Saat ini pedagang mengeluarkan stok, untuk digantikan dengan yang akan masuk jelang panen raya. Saat ini mulai banyak (beras) masuk dari panen di Jawa Tengah," ucap Arief di Jakarta, Senin (5/2).

Dia mengemukakan, saat panen raya nanti, stok beras yang ada di PIBC bisa mencapai 50.000 ton. Saat ini, rata-rata pengeluaran sebanyak 2.000-3.000 ton per hari, sementara pemasukan beras ke PIBC berkisar pada angka yang sama, namun bisa lebih rendah.

Arief mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna memenuhi stok beras di PBIC. Kendati demikian, dia menekankan, pihaknya masih mengendalikan kelangkaan stok ini.

"Kami berupaya menjaga stoknya di atas 25 ribu. Sedangkan minggu ini kami dapat tambahan dari Bulog sekitar enam ribu ton. Setiap minggu, kami minta terus dengan Bulog," kata Arief saat dikonfirmasi.

Angka minimum stok beras di PBIC sebenarnya berada di 35 ribu ton pada tahun sebelumnya. Pada 2016 sampai 2017, stok tersebut tercukupi karena bantuan impor sebesar 1,5 juta ton pada 2015.

Di mana impor beras tersebut masuk pada 2015 sebesar 600 ribu ton dan 2016 sebanyak 900 ribu ton. Hal tersebut membuat stok beras di PBIC stabil hingga 2017.

Arief mengharapkan, panen raya yang dinyatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman benar terjadi. Hal ini untuk mengisi stok beras yang berada di PBIC sekaligus mencukupi kebutuhan pangan di Ibu Kota.

Meski demikian, Arief menyatakan, panen raya yang masuk pada Februari dan Maret ini tidak bisa langsung mengisi PBIC. Paling lambat, tiga bulan ke depan masuk di PBIC, karena harus melewati proses produksi, pengeringan, dan distribusi di setiap daerah.

"Jangan sampai ada banjir, wereng. Kami tunggu nih, benar-benar itu panen raya. Panen raya itu satu juta hektare panen semua, ga parsial. Kan istilah panen raya, tapi ada panen yang dirayakan, ini dua hal yg berbeda. Kalau orang mau objektif, panen raya itu maksudnya semua daerah," kata Arief.

Arief menyadari, jika produksi beras tidak mencukupi PBIC, keputusan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita soal impor 500 ribu merupakan solusi terbaik. Hal itu untuk mengamankan stok beras menunggu hasil panen raya mengisi sentra-sentra beras dan sampai di PBIC.

"Pak JK sudah putuskan akan ada impor masuk. Impor ini ga akan dipakai kalau pemenuhan lokal sudah cukup. Jadi itu akan masuk gudang Bulog. Tidak ada hubungannya panen petani. Itu masuknya ke Bulog, sebagai penguatan stok," kata dia.

Per 2 Februari, disebutkan stok beras di Bulog berada di angka 690 ton. Angka tersebut, menurut Arief, sangat mengkhawatirkan sehingga perlu penyerapan beras secepatnya. "Perlu di-inject, ada dua opsi, kalau bukan dari lokal, ya impor," ungkap dia.

Oleh karena itu, Arief mengharapkan, panen raya nasional, khususnya di Jawa Tengah seperti di Demak, Kudus, Porwodadi, Grobokan dan wilayah Jawa Timur Bojonegoro menghasilkan panen yang maksimal.

Terlepas dari itu, lanjut dia, kondisi perberasan nasional khususnya Ibu Kota sudah menjadi komitmen lembaga pemerintahan terkait. Kebijakan yang diambil, pasti sudah dipikirkan dengan matang untuk ketahanan pangan nasional.

Berdasarkan data dari laman Food Station, penurunan stok di PIBC mulai terjadi pada awal tahun 2018. Pada awal Januari 2018, stok PIBC berada pada posisi 35.392 ton dan terus menurun menjadi 22.707 pada Minggu (4/2).

Dengan pasokan yang terus menurun, harga beras juga menunjukkan tren peningkatan. Tercatat, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pemicu inflasi Januari 2018 yang sebesar 0,62 persen disebabkan naiknya harga komoditas tersebut dengan andil cukup tinggi mencapai 0,24 persen. "Posisi stok pada Januari 2018 lebih sedikit dibanding 2017," kata Arief.

Tercatat, stok beras pada Januari 2017 berkisar pada 33.000-36.000 ton, lebih tinggi jika dibandingkan 2018. Namun, Kementerian Pertanian menyatakan bahwa pada Januari 2018 produksi gabah kering giling diprediksi mencapai 4,5 juta ton atau setara dengan 2,8 juta ton beras.

Sementara, kebutuhan konsumsi beras nasional per bulan diasumsikan sebesar 2,6 juta ton. Dengan kondisi demikian, seharusnya ada surplus beras sebanyak 329,3 ribu ton.

Harga beras di PIBC untuk beras jenis IR-64 I sebesar Rp 12.050 per kilogram, IR-64 II Rp11.450 per kilogram dan IR-64 III Rp 8.500 per kilogram. Harga beras tersebut sedikit turun jika dibandingkan dengan harga pada Januari 2018, namun masih tetap di atas ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Cek Beras di Pasar Induk Cipinang, Jokowi Klaim Stok Melimpah

Cek Beras di Pasar Induk Cipinang, Jokowi Klaim Stok Melimpah

"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.

Baca Selengkapnya
PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan

PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan

PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Hari Natal, Satgas Pangan Jabar Sidak Tiga Pasar di Bandung Raya

Jelang Hari Natal, Satgas Pangan Jabar Sidak Tiga Pasar di Bandung Raya

Hasil sidak terungkap terdapat tiga bahan pokok yang mengalami defisit.

Baca Selengkapnya
Jadi Salah Satu Pasar Tertua di Bandung, Ini Sederet Daya Tarik Pasar Baru Trade Center

Jadi Salah Satu Pasar Tertua di Bandung, Ini Sederet Daya Tarik Pasar Baru Trade Center

Dari aneka pakaian sampai makanan tradisional bisa dijumpai di Pasar Baru Trade Center. Harganya bisa ditawar dan tak bikin kantong bolong.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Stok Beras Aman saat Ramadan

Jokowi Pastikan Stok Beras Aman saat Ramadan

Harga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.

Baca Selengkapnya
Jelang Idulfitri, Pemkot Pasuruan Gelar Pasar Murah Ramadan

Jelang Idulfitri, Pemkot Pasuruan Gelar Pasar Murah Ramadan

Pemkot Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan menggelar Pasar Murah Ramadan.

Baca Selengkapnya
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.

Baca Selengkapnya