Standard Chartered beri pinjaman dengan jaminan properti
Merdeka.com - Standard Chartered Bank meluncurkan solusi pinjaman properti komersial dan pinjaman dengan jaminan properti. Program ini diyakini bisa meningkatkan layanan kredit usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia.
General Manager SME Banking Standard Chartered Bank Micha Tampubolon mengatakan nasabah yang berencana memperluas jaringan bisnisnya bisa menggunakan fasilitas ini. Fasilitas ini juga berlaku untuk sektor UKM.
"Sebenarnya ini bukan layanan baru, tapi kami ingin memperkuat layanan ini untuk nasabah. Sekarang prosesnya cepat dan mudah dengan tenor fleksibel sampai dengan 10 tahun," ujar Micha di Gedung WTC 1, Kamis (5/9).
Batas maksimal fasilitas pembiayaan properti ini sebesar Rp 17 miliar. Untuk kategorinya, UKM dengan omzet antara Rp 2,4 miliar hingga Rp 400 miliar atau rata-rata omzet Rp200 juta per bulan .
Saat ini, lanjut Micha, Standard Chartered memiliki pangsa pasar UKM di 32 negara, meliputi Afrika, Timur Tengah, dan Asia dengan total lebih dari 700.000 nasabah. Di Indonesia sendiri, lanjut Micha, sektor bisnis UKM masih relatif baru, sekitar sembilan tahun, dengan porsi bisnis yang juga terbilang masih sangat kecil.
"Porsi kredit SME relatif cukup baru, masih baby, sekitar 10 persen. Tapi (kalau UKM sesuai dengan) definisi BI, kita masih di bawah itu. Akan lakukan berbagai upaya agar 2015, 5 persen bisa lah karena SME sekarang 10 persen, jadi kami akan fokuskan ke small. 2018 optimis bisa (terpenuhi minimal 20 persen ke UMKM)," tutup Micha.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaPengusaha Properti Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
pihaknya telah menkonsolidasikan kekuatan 350 ribu pemilih
Baca SelengkapnyaInsentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR
Di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen
Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca SelengkapnyaSektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Kesulitan Jual Hunian Mewahnya di Singapura
Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaIncar Generasi Milenial, Cicilan Rumah Baru Ini Rp1,8 Juta per Bulan
Saat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca Selengkapnya