Stabilisasi Rupiah, Pemerintah Harus Atasi Defisit Migas
Merdeka.com - Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Berly Martawardaya, menegaskan pentingnya ketahanan energi terhadap stabilitas makro, salah satunya nilai tukar Rupiah. Sebagai contoh, dia menjelaskan, defisit neraca perdagangan akibat impor migas menyebabkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menjadi tidak stabil.
Maka dari itu, pemerintah perlu memerhatikan kinerja sektor migas, misalnya dengan mendorong eksplorasi. "Dampak dari energi ini sangat besar tidak hanya produksi tapi stabilitas Rupiah karena sebagian besar defisitnya migas kita hanya setengah yang hanya bisa diproduksi dan impor kita beli dalam Dolar," kata dia, dalam diskusi, di Jakarta, Senin (21/10).
Dia menambahkan, saat ini tingkat konsumsi BBM terus meningkat sementara produksi dalam negeri menurun. Untuk memenuhi kebutuhan BBM, jalan yang ditempuh adalah dengan melakukan impor.
"Jumlah kendaraan makin meningkat produksi migas turun maka defisit besar. Lifting migas turun 30 persen. Ketika defisit, Rupiah melemah secara signifikan," ujar dia.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memerhatikan kinerja sektor migas, misalnya dengan mendorong eksplorasi. Sehingga dapat meningkatkan produksi dalam negeri. "Selama difisit migas besar Rupiah kita labil ini satu hal yang penting. Supply demand akan berpengaruh ke stabilitas makro kita," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun
kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya