Sri Mulyani Soal Dana PKH Naik Dua Kali Lipat: Ini Bukan Soal Pemilu
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK menaikkan alokasi dana Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi Rp 38 triliun di 2019. Alokasi ini meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan alokasi anggaran dalam APBN 2018 sebesar Rp 19 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kenaikan alokasi ini bukan karena menjelang tahun politik. Namun lebih kepada penyesuaian setelah 6 tahun terakhir tidak dilakukan perubahan.
"Ini Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 2019, 10 juta keluarga anggaran dinaikkan 2 kali lipat. Ini bukan soal Pemilu tapi sejak 2012 memang belum diadjust dengan inflasi," ujar Menkeu Sri di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (8/1).
Pembangunan manusia melalui pemberian PKH merupakan salah satu upaya pemerintah menekan angka kemiskinan. Selain melalui PKH, dalam hal pembangunan manusia pemerintah juga mengalokasikan dana Rp 500 triliun untuk pendidikan.
"Untuk pendidikan hampir Rp 500 triliun sendiri hanya untuk pendidikan tapi yang eksekusi itu di berbagai institusi dan pemda. Jadi ini bukan hanya masalah uang jadi koordinasi antara pusat dan daerah serta kementerian," jelasnya.
Sri Mulyani menambahkan, pihaknya juga meningkatkan anggaran kesehatan, yang nantinya akan digunakan untuk peningkatan pendidikan kesehatan dalam Pendidikan Anak Umur Dasar (Paud) dan peningkatan kualitas BPJS Kesehatan Nasional.
"Kalau kesehatan, walau kita membuat sekolah bagus kalau anak stunting, ya sulit. Oleh karena itu kita perlu untuk mengatasi stunting. Kita melakukan anggaran sampai Rp 126 triliun dan tahun lalu Rp 105 triliun," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaSosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaHakim MK Ungkap Alasan Tak Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres 2024
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengungkap alasan lembaganya tak menghadirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang lanjutan PHPU.
Baca SelengkapnyaTerima Surat Panggilan MK, Sri Mulyani Siap Hadir di Sidang Sengketa Pilpres Jumat Besok
Yustinus mengonfirmasikan Sri Mulyani telah menerima undangan sebagai saksi dari Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaCurahan Hati Muhyani Penggembala jadi Tersangka usai Lawan Pencuri: Pak Jokowi Bebaskan Saya
Pengembala ternak Muhyani (58) yang ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan setelah melawan pencuri menitipkan pesan untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya