Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Minus 4,3 Persen di Kuartal II
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati kembali merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 menjadi minus 4,3 persen. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang berada di kisaran minus 3 persen.
Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini berada di antara minus 3,5 persen sampai minus 5,1 persen dengan titik terdalam yang paling baru di level minus 4,3 persen.
"Titik poinnya kita ada di minus 4,3 persen, jadi lebih dalam dari yang kita sampaikan minus 3,8%," kata Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta, seperti ditulis Kamis (16/7).
Sri Mulyani menjelaskan, penurunan ekonomi nasional yang lebih tajam ini dikarenakan beberapa sektor industri kinerjanya terkontraksi dalam. Mulai dari perdagangan, pertambangan, manufaktur, hingga transportasi.
"Transportasi itu walaupun sudah ada relaksasi, tapi tidak pulih karena orang tidak melakukan travelling, walau terjadi tapi masih kecil sekali, pertambangan berkontribusi negatif growth cukup dalam di kuartal II," kata dia.
Meski demikian, dia berharap, perbaikan akan terjadi pada kuartal III-2020. Mengingat beberapa sektor sudah perlahan bergerak setelah sempat mengalami mati suri akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kita berharap di kuartal III mengejar, beberapa data yang kita peroleh sudah menunjukkan adanya titik balik, namun titik baliknya ini adalah askselerasi itulah yang menjadi fokus presiden, belanja dari K/L, belanja dari daerah, perbankan sektor keuangan dan sektor korporasi bisa kembali," tandas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaKarir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan
Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaData Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Wanti-Wanti Inflasi Pangan Bisa Ganggu Ekonomi Indonesia
Pergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca Selengkapnya