Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani : ORI014 laku Rp 8,9 triliun, masih sesuai target pemerintah

Sri Mulyani : ORI014 laku Rp 8,9 triliun, masih sesuai target pemerintah Sri Mulyani. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penjualan obligasi retail seri ORI014 sebesar Rp 8,9 triliun masih sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah. Angka tersebut diprediksi masih akan meningkat hingga akhir tahun.

"Jadi apa yang tercapai dalam ORI014 kemarin masih dalam range yang kita targetkan," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa (24/10).

Sri Mulyani menargetkan masih ada tujuh kali pelelangan hingga akhir tahun. Sisa pelelangan tersebut diharapkan dapat mendukung pembiayaan yang telah ditetapkan dalam rancangan Anggaran dan Penerimaan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2017.

"Sampai dengan akhir 2017, tujuh kali. Kebutuhan financing 2017 ini, kita masih optimis bisa kita tutup melalui sisa pelelangan," tandasnya.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Obligasi Negara Ritel seri ORI014 sebesar Rp 8,94 triliun dengan total pemesanan yang masuk mencapai Rp 8,97 triliun.

Keterangan pers tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang diterima di Jakarta, Senin, menyatakan penjualan ORI014 dilakukan melalui 19 agen penjual yang terdiri dari 18 bank dan satu perusahaan sekuritas.

Penjualan ORI014 yang mempunyai tanggal jatuh tempo pada 15 Oktober 2020 ini menjangkau 22.882 pemesan di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah investor baru untuk obligasi ritel ini sebesar 11.182 investor.

Jumlah pemesan ORI014 terbesar berada pada kisaran Rp 5 juta sampai Rp 100 juta atau sekitar 44,73 persen. Namun, rata-rata volume pemesanan mencapai Rp 391,08 juta.

Para pemesan ORI014 di wilayah DKI Jakarta mencapai 37,7 persen dari total jumlah pemesanan, sedangkan pemesan di wilayah Indonesia Barat selain DKI Jakarta mencapai 54,6 persen dan wilayah Indonesia Tengah dan Timur mencapai 7,7 persen.

Berdasarkan kelompok umum, jumlah pemesan terbesar berada pada kelompok usia di atas 40 tahun, yaitu mencapai 77,28 persen dari total pemesan, dengan volume pemesanan sebesar Rp 7,52 triliun atau 84,05 persen dari total volume.

Sementara itu, jumlah pemesan berdasarkan kelompok profesi yaitu wiraswasta sebesar 15,39 persen, pegawai swasta 15,29 persen, ibu rumah tangga 7,44 persen dan pegawai otoritas/lembaga/BUMN/BUMD 6,2 persen.

Selain itu, profesional 5,36 persen, PNS 4,68 persen, pensiunan 1,13 persen, TNI-Polri 0,73 persen, pelajar mahasiswa 0,6 persen, pekerja seni 0,02 persen dan lainnya 43,16 persen.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko mencatat tingkat kupon ORI014 sebesar 5,85 persen merupakan yang terendah sejak ORI diterbitkan pada 2006.

Kualitas keritelan ORI ini nisbi lebih baik dari penerbitan sebelumnya yaitu jumlah pemesan yang berada pada kisaran Rp 5 juta sampai Rp 100 juta yang mencapai 44,73 persen serta pemesanan terbesar pada penerbitan ORI dalam delapan tahun terakhir berada pada kisaran Rp100 juta sampai Rp 500 juta.

Selain itu, rata-rata pemesanan ORI014 sebesar Rp 391 juta adalah yang terendah dibandingkan rata-rata pemesanan dalam tujuh tahun terakhir yang berkisar RP560 juta.

Obligasi ritel ini akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada 26 Oktober 2017, namun karena obligasi ini ditetapkan adanya ketentuan minimum holding period, maka pemindahbukuan ORI014 baru dapat dilakukan setelah pembayaran kupon kedua pada 15 Desember 2017.

Dengan adanya penjualan ORI014 sebesar Rp8,94 triliun, maka realisasi SBN Neto diperkirakan mencapai Rp407,41 triliun atau 94,1 persen dari target SBN Neto sebesar Rp 432,96 triliun.

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjualan Mobil Anjlok 8 Bulan Berturut-turut, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Sebenarnya

Penjualan Mobil Anjlok 8 Bulan Berturut-turut, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Sebenarnya

Sri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Siapkan Anggaran Rp11,2 Triliun untuk BLT Pangan Periode Januari-Maret 2024

Sri Mulyani Siapkan Anggaran Rp11,2 Triliun untuk BLT Pangan Periode Januari-Maret 2024

BLT mitigasi pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 per bulan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023

Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023

Sri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Isu Sri Mulyani Tak Masuk Bursa Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Jawaban Gibran

Isu Sri Mulyani Tak Masuk Bursa Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Jawaban Gibran

Sri Mulyani dikabarkan tidak masuk dalam menteri Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023

Pemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023

"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya