Sri Mulyani Minta Covid-19 Jadi Bahan Pengajaran Dunia Pendidikan
Merdeka.com - Fenomena pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan manusia dari berbagai aspek. Tak hanya soal kesehatan dan ekonomi, banyak hanya hal bisa dibedah dan dipelajari dari kejadian luar biasa yang sedang terjadi saat ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akibat pandemi Covid-19 keuangan negara dipaksa menjadi instrumen di garis terdepan. Menjadi pegangan pemerintah untuk tetap bertahan dan menghadapi berbagai tantangan yang penuh dengan ketidakpastian.
Dalam kondisi seperti ini, seharusnya dimanfaatkan dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi dan mahasiswa untuk mengambil pelajaran. Menjadikan lahan belajar yang belum tentu terjadi dalam konsistensi waktu tertentu.
"Ini sebuah kesempatan, sebuah situasi buat mahasiswa menjadi lahan belajar karena kejadian Covid ini tidak terjadi setiap 10 tahun. Fenomenal ini pernah terjadi 100 tahun lalu, bahkan sebelum Indonesia ada," kata Sri Mulyani dalam Sambutan Penandatanganan MoU (Unpad, UPN Veteran, UNEJ) dalam rangka program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, Jakarta, Jumat (3/9).
Ada banyak pelajaran yang bisa diambil para mahasiswa dan dunia pendidikan dari fungsi-fungsi APBN selama pandemi. Berbagai isu terkait pandemi juga bisa digunakan para dosen sebagai bahan ajar. Membedah APBN dan peruntukannya untuk dipelajari lebih lanjut. Termasuk berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dengan pertimbangan dan konsekuensinya.
"Setiap kebijakan ada konsekuensi, setiap keputusan pasti ada dampaknya. Jadi ini yang disebut public policy, ini sangat penting buat disampaikan," kata dia.
Menurut Sri Mulyani tidak sedikit bahan ajar di kampus masih jauh dari realitas yang terjadi saat ini. Maka dia sangat menyarankan agar pandemi Covid-19 ini bisa menjadi bahan ajar para dosen bagi mahasiswanya.
"Fenomena ini bukan hanya mahasiswa yang belajar, dosen juga melakukannya, beberapa materi yang diajarkan ini masih jauh dari realitasnya dan fenomena ini bisa diangkat untuk dipelajari," kata dia.
Sudah saatnya dunia kampus tidak melulu mempelajari berbagai teks buku dari berbagai luar negeri saja. Lebih dari itu, seharusnya bahan ajar juga berasal dari hal-hal yang lebih dekat dengan kehidupan nyata di Indonesia.
"Apalagi kalau kampus pakai textbook bukan Indonesia, saya tidak menyalahkan itu karena saya juga belajar menggunakan text book dari luar negeri, tapi biar kita jadi lebih connect makanya perlu ada sisi Indonesianya karena di Indonesia banyak yang dijadikan pelajaran," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebutkan bahwa saat ini perempuan yang berkarir menghadapi tantangan dalam pembagian waktu untuk bekerja dan mengurus keluarga.
Baca Selengkapnya